Untuk itu, sebagai bangsa besar yang kaya akan budaya dan perbedaan, Indonesia harus mulai belajar untuk melakukan toleransi terhadap yang berbeda pandangan.
"Ingat semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Mungkin tidak mudah untuk belajar toleransi apalagi dalam hal beragama, karena agama ialah hal yang sangat luhur dan tidak bisa diganggu gugat. Tapi perlu disadari pada hakikatnya agama mengutamakan perdamaian sejati," ujar Direktur Eksekutif Institute of Democracy and Education (IDE) Gugun Gumilar kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/5).
Menurutnya, toleransi umat beragama sangat penting untuk menjaga kesatuan bangsa. Tujuan lebih luasnya untuk menjaga perdamaian dunia. Setiap orang akan sangat sensistif terhadap masalah agama. Karena itu, sangat disayangkan kalau banyak nyawa melayang disebabkan perbedaan pandangan yang sejatiya memang berbeda.
"Jadikan perbedaan itu indah adalah pola pkir yang baik untuk mengawali misi penting menjaga kerukunan antar sesama," kata Gugun.
Untuk itu, IDE mendukung ajang Konferensi Toleransi Dunia 2017 (World Tolerance Conference) yang digelar di Purwakarta, Jawa Barat pada 22-24 Mei. Dengan semangat toleransi, Purwakarta dipilih karena menjadi contoh bagi kota-kota di dunia termasuk di Indonesia.
"Purwakarta sekarang menjadi contoh daerah yang paling toleran di bidang agama," beber Gugun yang juga ketua penyelenggara Konferensi Toleransi Dunia 2017.
Dia menjelaskan, maksud dan tujuan pelaksanaan konferensi diantaranya dalam upaya menyebarluaskan budaya damai dan toleran sampai tingkat akar rumput secara bersama oleh tokoh lintas agama, dan memperteguh toleransi sesama umat beragama. Juga untuk mengingatkan budaya toleransi di Indonesia tentang pentingnya keberagaman antar suku, ras, agama dan tradisi budaya agar terciptanya budaya damai, toleran dan saling memahami antar umat.
"Berharap besar acara World Tolerance Conference untuk mengguatkan kebhinnekaan tetap dijunjung, dan juga menolak segala bentuk intoleransi, disintegrasi yang saat ini banyak menyeruak," demikian Gugun.
[wah]
BERITA TERKAIT: