Mbah Sadiman adalah sosok pahlawan dari Waduk Gajah Mungkur. Di kala waduk mengalami pendangkalan dan kawasan sekitarnya terjadi erosi, Mbah Sadiman justru seorang diri berjuang menanam pohon. Jerih payahnya menyulap Wonogiri menjadi gemah ripah dan merangsang, sejak menanam pohon di sekitar waduk dan sungai.
‎
"Dulu Wonogiri itu benar-benar gersang, namun sekarang berubah jadi gemah ripah dan merangsang," kata Wakil Bupati ‎Wonogiri Edy Santoso dalam kegiatan Press Gathering Wartawan Koordinatoriat DPR RI bertajuk 'Tantangan, Masalah dan Solusi di Sektor Pertanian' di Pendopo Kabupaten Wonogiri, Sabtu (8/4).
Bahkan, Mbah Sadiman rela menjual kambing dan barang-barang berharga miliknya hanya untuk membeli bibit pohon dan menanamnya sendiri.‎ Berkat Mbah Sadiman, banyak mata air bermunculan sehingga dapat dimanfaatkan warga.
Untuk itu, Edy berharap, ke depan tidak ada lagi penebangan hutan dan kebakaran hutan. Untuk itu, agar semua pihak mulai sadar untuk memulihkan hutan demi keselamatan bumi.
"Saat itu Mbah Sadiman juga ikut bersama bupati berangkat ke Riau. Dia didampingi oleh kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Wonogiri dan Camat Bulukerto untuk menerima penghargaan," terangnya.
Mbah Sadiman sebelumnya juga pernah meraih berbagai penghargaan sebagai tokoh lingkungan hidup. Sadiman dikenal sebagai sosok yang gigih dalam melestarikan lingkungan di hutan sekitar rumahnya sejak 20 tahun terakhir. Dia memiliki kegiatan menanam pohon beringin dan jenis pohon lain di hutan. Setiap harinya dia keluar masuk hutan untuk merumput serta merawat dan menanam pohon.
"Apa yang dilakukannya oleh Mbah Sadiman, adalah untuk menjaga kelestarian lingkungannya. Sadiman menanami bukit Gendol dan sekitarnya yang gundul akibat kebakaran dan penebangan liar. Kondisi tersebut menjadikan banyak mata air menjadi mati," tukas Edy.
Dengan demikian, Waduk Gajah Mungkur yang dibangun tahun 1976 dan diresmikan tahun 1981, yang mengorbankan hampir 60 ribu jiwa dengan cara bedol desa, ke depannya benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat seperti pengairan, air minum, pertanian dan lainnya.
"Ada sekitar 30 ribu hektar dan bisa menghasilkan panen tiga kali per tahun yang dialiri air dari Waduk Gajah Mungkur. Fungsi lainnya waduk ini juga menjadi pembangkit tenaga listrik, untuk perikanan, pariwisata dan air minum. Setidaknya dengan adanya Mbah Sadiman kita berharap akan muncul Mbah Sadiman-Sadiman lainnya untuk melanjutkan dan menjaga kehidupan," jelas Edy.
Acara press gathering selain dihadiri pejabat Kabupaten Wonogiri dan sekjen DPR juga turut hadir Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Direncanakan, usai acara akan dilaksanakan penanaman pohon bersama Mbah Sadiman.
[wah]
BERITA TERKAIT: