Di saat proses evakuasi 25 korban longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung masih dilakukan, tanah retak terjadi di wilayah lain di Ponorogo.
Tanah retak disertai bunyi gemuruh menyebabkan warga panik di Dusun Watu Agung Desa Dayakan, Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo pada Rabu (5/4) pukul 16.00 WIB.
Tanah retak di Dusun Watu Agung, Desa Dayakan semula lebar 30 cm, tepatnya di lingkungan Salam. Tanah retak terus melebar.
"Hingga saat ini keretakan tanah ada yang mencapai lebar satu meter dengan kedalaman kurang lebih tiga meter, posisi ketinggian 300 meter," papar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, sesaat lalu (Jumat, 7/3).
Makin melebarnya retakan tanah menyebabkan masyarakat takut akan adanya longsor sehingga masyarakat masih mengungsi. Beberapa dinding rumah dilaporkan telah terjadi keretakan akibat tanah yang bergerak.
BPBD Kabupaten Ponorogo melalui Camat Badegan, lanjut Sutopo, telah mengimbau agar warga tetap waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman dengan Koordinator Kepala Desa Dayakan.
BPBD telah menyiapkan tenda pengungsi dan kebutuhan logistik yang diperlukan.
Sutopo menambahkan, Saat ini sebanyak 78 KK yang terdiri dari 269 jiwa diungsikan ke tempat yang lebih aman. Pengungsi menempati empat lokasi. Warga masih belum berani kembali kerumahnya. Warga takut akan terjadi longsor seperti yang terjadi di Desa Banaran pada 1 April lalu.
[wid]
BERITA TERKAIT: