Mentan Lanjut Panen Dan Serap Gabah Petani Di Jateng

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 10 Maret 2017, 03:34 WIB
Mentan Lanjut Panen Dan Serap Gabah Petani Di Jateng
Amran Sulaiman/Net
rmol news logo . Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melanjutkan kunjungan kerja maraton dalam rangka Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3).

Kunker diawali dengan mengunjungi Desa Megulung Kulon, Kecamatan Pituluh, Kabupaten Purworejo, Jateng, setelah sebelumnya melakukan hal serupa di beberapa daerah di Provinsi Jawa Timur.

Sesuai dengan Instruksi Presiden bahwa seluruh gabah hasil panen petani harus diserap oleh Bulog sesuai dengan harga HPP (Harga Pembelian Pemerintah) yang telah ditetapkan Rp. 3.700 dengan kadar air 25 persen. Menindaklanjuti hal tersebut, Mentan langsung turun ke lapangan memberikan solusi kepada petani.

‪"Saat ini perhatian Presiden kepada petani luar biasa, begitu mendengar harga turun langsung perintahkan kami turun langsung ke lapangan melihat kondisi dan memberikan solusi kepada petani," ujar Mentan dalam rilisnya, Kamis malam.‬

‪Dalam kunjunganya ke Purwerejo Mentan sempat berdialog dengan Babinsa, Penyuluh dan Petani, didapati bahwa harga jual gabah masih banyak di bawah HPP yaitu sekitar Rp. 3.000 - Rp. 3.200.‬

‪"Saya sedih mendengar harga Rp. 3.200, saya harap tiga hari kemudian tidak ada lagi harga Rp. 3.200, semua menjadi Rp. 3.700," tegas Mentan‬.

Ia mengisntruksikan kepada Kasubdivre Bulog, Kepala Desa, Camat, Babinsa, PPL dan Penyuluh pertanian untuk bersinergi, bergerak bersama membantu petani agar serap gabah ini berhasil.

"Kita banjiri gudang Bulog, target tiga bulan gudang Bulog sudah penuh terisi dengan harga yang tidak merugikan petani," ujar Mentan‬.
‪ ‬
‪Dalam kesempatan tersebut Mentan memberikan bantuan Hand Tractor, Traktor Roda 4, Traktor Roda 2, Rice Transplanter dan Combine Harvester kepada petani di Desa Menggulung Kulon. Khusus untuk Combine Harvester Mentan mendelegasikan tugas kepada Gempita (Gerakan Pemuda Tani Indonesia) untuk mengoperasionalkan bantuan alat pertanian tersebut agar mereka dapat belajar berwirausaha secara mandiri.‬

"Kami anggarkan khusus untuk para pemuda ini triliunan, agar mereka dapat hidup mandiri dan tidak perlu datang ke kota untuk menjadi tukang batu atau menjadi pengangguran," tukas Mentan. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA