Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasca Ditetapkan Sebagai Kampung Wisata Budaya, Langenastran Gelar Batik & Batok Night

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 15 September 2016, 21:09 WIB
Pasca Ditetapkan Sebagai Kampung Wisata Budaya, Langenastran Gelar Batik & Batok Night
Y. Sri Susilo (kanan) bersama Ketua RW 03, RM Hermunanto
rmol news logo Wisata budaya dengan mengangkat tema "Batik & Batok Night" akan diselenggarakan di Kampung Langenastran, Yogyakarta, sore hingga tengah malam pada Sabtu, 15 Oktober 2016 mendatang. Perhelatan acara ini setelah Kampung Langenastran dideklarasikan sebagai Kampung Wisata Budaya.

Humas Kampung Wisata Budaya Langenastran, Yogyakarta, DR. Y. Sri Susilo SE, M.Si , kepada media, Kamis  (15/9), menjelaskan berbagai koleksi batik klasik yang pernah dibuat para pengusaha batik yang pernah dan masih eksis di Kampung Langenastran, akan dipamerkan. Selain koleksi busana batik, para wisatawan juga dapat membeli koleksi kekayaan batik Yogyakarta lainnya dan sekaligus dapat memilikinya.

"Kegiatan wisata budaya itu tidak sebatas pada parade koleksi batik tetapi wisatawan yang hadir juga disuguhi berbagai macam jajanan pasar tradisional yang merupakan panganan khas Yogyakarta seperti tiwul, gatot, bubur sungsum, klepon, lupis, geplak, lupis dan lain-lain," ungkap Susilo.

Dosen Universtas Atmajaya Yogyakarta itu menambahkan kegiatan ini merupakan yang pertama diadakan menyusul pendeklarasian Langenastran sebagai Kampung Wisata Budaya Yogyakarta itu pada awal September lalu.  

"Kami mengangkat dengan thema Batik & Batok Night yakni busana dan kuliner. Kegiatan ini akan diselenggarakan setiap bulan di wilayah Kampung Langenastran yang tempatnya meliputi Langenastran Lor, Langenastran Kidul, Langenarjan Lor, Langenarjan Kidul dan Langen Suryo," ujar Susilo.
 
Ditambahkannya, Langenastran sebagai kampung wisata budaya terbuka atas kehadiran dan keterlibatan masyarakat dari kampung lain yang ada di dalam wilayah Jeron Beteng (dalam wilayah kraton Yogyakarta) dan maupun yang  berasal dari luar Jeron Beteng.
 
"Gambaran kami adalah, Langenastran milik masyarakat Yogyakarta karena Kampung Langenastran ini merupakan nadi utama menuju ke Alun-alun Selatan, yang sudah terkenal dengan wisata kayuhnya atau odong-odong dan wisata misteri Beringin Kembar. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dari kampung lain sangat disambut hangat oleh panitia. Langenastran adalah milik Yogyakarta," ucap Susilo.
 
Dengan demikian, para wisatawan pada tanggal 15 Oktober nanti, tidak hanya menikmati wisata kayuh serta misteri beringin kembar seperti biasanya, tetapi juga akan menikmati kuliner serta busana batik yang digelar di sepanjang Jalan Langenastran.
 
Langenastran yang terletak di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton Yogyakarta dideklarasikan sebagai Kampung Wisata Budaya oleh sesepuh dan warga setempat pada 3 September 2016 bertepatan dengan peresmian Omah Media (Media Corner) Avocado” yang terletak di Jalan Langenastran Lor.

Selain karena terkait erat dengan kehidupan wisata Alun-alun Selatan, pendeklarasian sebagai Kampung Wisata Budaya juga terkait dengan romantisme sejarah di mana Langenastran dahulunya merupakan daerah kediaman para pasukan khusus pengawal pilihan Sri Sultan Hamengkubuwono Kedua (baca red â€" paspampres).

Pendeklarasian ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh mantan Wakasad Letjen TNI (Pur) Kiki Syahnakri. Diharapkan deklarasi tersebut akan memiliki multiplier effect (multi efek) bagi seluruh kampung yang berada di dalam beteng Kraton Yogyakarta untuk memelihara warisan budaya para leluhur yang di kelak kemudian hari, kampung-kampung yang berada di wilayah dalam Kraton Yogyakarta akan menjadi destinasi utama wisata. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA