Penutupan dilakukan sejak pukul 07.24 WIB hingga 08.24 WIB, dimana jarak pandang akibat kabut hanya mencapai 200 meter.
"Kita menutup karena visibility (jarak pandang) tersebut terlalu berbahaya untuk penerbangan," kata Plt Manager Humas dan Protokoler KNIA, Wisnu Budi Setianto seperti diberitakan
MedanBagus.Com.
Akibat penutupan tersebut, delapan penerbangan dari KNIA mengalami penundaan. Sedangkan satu penerbangan dengan maskapai Citilink dari Halim Perdana Kusuma Jakarta menuju KNIA terpaksa mendarat di Batam.
"Ada sejumlah penerbangan yang tertunda," ujar Wisnu.
Penundaan ini sendiri menurut Wisnu tidak memicu gejolak di KNIA. Hal ini karena penumpang yang diberikan informasi menyadari penyebab penundaan penerbangan.
"Tadi setelah kita informasikan, mereka mengerti. Karena memang dalam aturan penerbangan, jika tertunda akibat cuaca itu merupakan hal yang lumrah, sehingga tidak terjadi saling menyalahkan," ungkapnya.
Saat penerbangan di KNIA kembali dibuka sekitar pukul 08.24 WIB, kondisi cuara sudah semakin membaik dimana jarak pandang sudah mencapai 1.200 meter.
"Setelah dibuka hingga saat ini semuanya sudah berjalan normal," tandas Wisnu.
[rus]
BERITA TERKAIT: