Tradisi ini dilakukan beramai-ramai saat jelang puasa dan juga jelang lebaran Idul Fitri. Tak terkecuali warga Ibukota Jakarta yang juga berduyun-duyun memadati areal pemakaman umum untuk berziarah.
Seperti tempat pemakaman umum Karet Bivak yang terletak di Jakarta Pusat. Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, tidak seperti biasanya, areal TPU Karet Bivak yang lumayan luas ini dipadati oleh kendaraan-kendaraan para penziarah, sehingga parkir kendaraan roda empat harus memakan bahu jalan. Mulai dari perempatan stasiun Karet menuju Jalan Penjernihan-Bendungan Hilir, kendaraan roda empat berjejer terpakir serong di tepi jalan, sehingga sedikit mengusik arus lalu lintas di Jalan Penjernihan menuju Petamburan-Bendungan Hilir.
Namun untungnya, pada hari Minggu, kendaraan yang melewati areal ini tidak begitu banyak seperti hari biasa.
Tradisi nyekar ini juga menguntungkan bagi para penjual bunga atau kembang pemakaman. Volume penjual bunga pemakaman juga nampak lebih banyak daripada biasanya. Omzet penjualan bunga makam pun meningkat dari hari biasanya karena banyaknya warga yang tumplek blek berkumpul di TPU Karet Bivak.
"Hari ini ramai karena besok kan puasa. Setiap tahun memang seperti ini kalau mau puasa," ujar Lendi, salah seorang penjual bunga makam, Minggu (5/6).
Di gerbang TPU Karet Bivak juga berdiri tenda-tenda dadakan dimana penjaja makanan mangkal, hal ini juga turut membuat TPU Karet Bivak menjadi semarak jelang bulan Ramadhan.
[rus]
BERITA TERKAIT: