Dalam program Try Out SBMPTN yang dilakukan MataAir Foundatuion di 56 Kota/Kabupaten ini, mereka dibekali trik mengerjakan soal agar lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri sekaligus perkuat ilmu agama dan nasionalisme.
"Camp atau nginap di pesantren adalah metode untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif," kata Direktur Program MataAir, Muhammad A Idris, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 26/5).
Menurut Idris, peserta berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan medapat kesempatan menjadi santri dan peserta asal Madrasah bisa memiliki etos untuk kuliah di PTN dengan jurusan yang kompetitif. Misalnya informasi teknologi, ekonomi, hukum dan kedokteran.
"Kami yakin ini jadi investasi untuk melahirkan generasi unggul yang berasal dari Pesantren. Ciptakan mahasiswa yang kualitas keilmuannya bagus, rasa nasionalisme dan wawasan kegamaannya beres. Jangan sampai kuliah di Kampus Unggulan hobinya demonstrasi tolak Pancasila dan Anti NKRI," kata Muhammad A Idris.
Bimbel tahunan yang dilaksanakan MataAir disiapkan untuk Pelajar dan Santri pintar yang kurang mampu ekonominya untuk di dampingi agar dapat masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur SBMPTN. Sekitar 13.000 alumni Bimbel MataAir sudah didampingi masuk Universitas.
"Hanya dengan pendidikan kita bisa mengubah taraf hidup dan memutus mata rantai kemiskinan, membuka akses pendidikan yang di lakukan MataAir adalah komitmen untuk mengurai kesenjangan hidup masyarakat Indonesia," demikian Muhammad A Idris.
[ysa]
BERITA TERKAIT: