Apresiasi juga datang dari berbagai pihak, salah satunya Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rifky Effendi Hardijanto, yang berkunjung ke Poltek tersebut, beberapa hari lalu.
"Saya ingin produk Batari di Poltek ini menjadi percontohan," ujar Rifky kepada Direktur Poltek KP Sidoarjo, Mochammad Heri Edy beserta jajarannya, saat meninjau langsung pengolahan Batari oleh para taruna di dalam gedung teaching factory kampus tersebut.
Dijelaskan Heri, metode cabut duri yang dikembangkan Poltek KP Sidoarjo bagi produk Batari telah diterapkan oleh masyarakat Sidoarjo, guna menambah penghasilan mereka. Meskipun produk Batari sudah terdaftar hak patennya, masyarakat yang menggunakan metode ini tidak dipungut biaya royalti. Tak hanya bagi masyarakat Sidoarjo, metode cabut duri ini sudah diterapkan di daerah-daerah lainnya.
"Yang di Kepulauan Seribu, saya yang melatihnya," ujar Suseno, Pembantu Direktur (Pudir) II Poltek KP Sidoarjo.
Selanjutnya metode pengolahan perikanan Poltek ini, rencananya akan diterapkan di Lampulo, Aceh, agar masyarakat daerah tersebut dapat mengolah hasil perikanan guna meningkatkan nilai tambah.
"Segera buatkan SK-nya untuk penugasan tim Poltek KP Sidoarjo bagi peningkatan SDM di Lampulo, dibantu dengan SUPM Ladong (salah satu satuan pendidikan BPSDMP KP di Aceh), kerja sama dengan Ditjen terkait dan swasta," tambah Rifky.
Salah satu produk Batari yang dihasilkan Poltek ini adalah Batari Asap. Ikan bandeng yang sudah dicabut durinya kemudian dimasukkan ke mesin pengasapan, dengan suhu 80 derajat celcius untuk 3 jam pertama, dan 70 derajat celcius untuk 2 jam selanjutnya.
Produk lainnya adalah Batari Crispy yang digoreng setengah matang dengan campuran tepung dan dimasukkan ke dalam plastik kemasan. Untuk mengkonsumsinya, terlebih dahulu digoreng lagi selama 3-5 menit. Dijelaskan Heri, Batari Crispy hadir sebagai alternatif masakan crispy yang saat ini didominasi oleh ayam goreng.
"Anak-anak kan biasanya senang dengan ayam goreng crispy. Ikan bandeng ini agar lebih digemari anak-anak, dibuat dalam bentuk crispy yang memiliki keunggulan gizi, karena mengandung omega 3, yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan anak," tukas Rifky dalam rilisnya.
Dalam pemrosesan Batari, Poltek KP Sidoarjo menerapkan prinsip blue economy yang melestarikan lingkungan tanpa limbah (zero waste). Isi perut, insang dan labyrinth bandeng dapat digoreng atau dimasak menjadi bothok, dan bisa juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele yang sangat baik bagi pertumbuhan lele. Sisik bandeng dibuat kolagen sebagai campuran bahan kosmetik, yang sudah dilakukan penelitian oleh Poltek KP Sidoarjo. Tulang punggung dan duri diolah menjadi tepung, abon, krupuk bandeng, dan krupuk kalsium yang sangat baik bagi penderita osteophorosis. Darah dan sisa-sisa cucian diolah menjadi pupuk cair yang dapat menyuburkan plankton, yang selanjutnya plankton merupakan makanan alami bagi bandeng.
Pada 2014, Poltek KP Sidoarjo menggelar acara pemecahan rekor Musium Rekor Dunia Indonesia cabut duri ikan bandeng dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu 2.014 orang. Rekor baru ini menumbangkan rekor sebelumnya di Kendal, Jawa Tengah, pada 2011, dengan jumlah peserta sebanyak 1.113 orang.
[rus]
BERITA TERKAIT: