GERHANA MATAHARI TOTAL

Pusri Tak Terima Pabriknya Dituduh Halangi GMT

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 09 Maret 2016, 12:28 WIB
Pusri Tak Terima Pabriknya Dituduh Halangi GMT
rmol news logo Momen Gerhana Matahari Total (GMT) sangat dinantikan masyarakat Indonesia, khususnya warga Palembang Sumatera Selatan.

Apesnya, saat GMT memasuki fase puncak malah tidak bisa dinikmati maksimal oleh ribuan warga yang sengaja berkumpul di Jembatan Ampera untuk menyaksikannya.

Dugaan kuat penyebabnya adalah asap tebal dari pabrik PT Pupuk Sriwijaya (Pusri). Sejak subuh, menurut pengamatan sejumlah warga, pabrik pupuk terbesar di Indonesia itu sudah mengeluarkan asap tebal.

Hal ini membuat pemandangan spektakuler yang dinantikan ribuan orang di Jembatan Ampera tertutupi.

"Belum tentu gerhana ini terulang lagi tahun depan, tapi kita semua bahkan Gubernur dan Walikota ang ikut menyaksikan, saya yakin mereka kurang puas. Lihat saja asap mengepul dari PT Pusri yang menghalangi matahari," kata Darwin Abdullah, salah satu warga Kertapati Palembang, Rabu (9/3).

Kekecewaan bukan hanya dilontarkan warga Palembang. Roby, warga DKI Jakarta yang sengaja datang ke Palembang demi GMT, terlihat kurang puas ketika menyaksikan langsung dari Jembatan Ampera.

"Sebelumnya memang sudah direncanakan, bertepatan hari libur saya bersama keluarga datang ke Palembang untuk saksikan peristiwa langka ini. Tapi tidak maksimal, sangat-sangat kecewa sekali," ungkapnya kepada RMOL Sumsel.

"Istri saya pun ini sampai ngambek, karena tidak sesuai dengan harapan," sambungnya.

Manejer Humas PT. Pusri, Sulfa Ganie, membantah asap tersebut berasal dari pabriknya.

"Bukan asap Pusri. Pusri tidak mengeluarkan asap," kata Sulfa Ganie, saat dikonfirmasi RMOL Sumsel, Rabu (9/3).

Meski hari ini adalah hari libur nasional, ia akui pabrik PT Pusri tetap beroperasi normal. Tapi, tidak mengeluarkan asap.

"Kami juga menyaksikan langsung dari sekitar pabrik. Dari seminggu lalu kami konsen jaga pabrik. Beroperasi normal, tidak mengeluarkan asap," tambahnya.

Menurutnya, fase gerhana matahari total sempat terhadang awan.

"Harusnya dilihat dari semua sudut. Jangan hanya fokus di Ampera saja," ucapnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA