Hal ini ditegaskannya dalam rangkaian acara Kultum Supermentor 9 "Go Global: Unggul di Dalam, Unggul di Luar" di Medan, Jumat (12/2) sore.
Kreativitas ini menurutnya menjadi salah satu modal penting bagi Indonesia untuk bersaing pada perhelatan ekonomi ASEAN seperti MEA 2016.
"Kita tingginya di kreativitas, dibanding Malaysia, Singapur dan Filipina, kita tinggi sekali. Modal utama kita itu," katanya seperti dikutip dari
MedanBagus.Com.
Namun tambah Dino, modal penting ini harus dibarengi dengan pemberian pemahaman mengenai kondisi dari MEA 2016 tersebut oleh pemerintah. Sebab, tanpa pemahaman mengenai pasar global yang muncul dalam perhelatan ekonomi tersebut maka, kreatifitas yang dimiliki oleh anak-anak muda Indonesia tidak akan mampu bersaing.
"Pemikira ekonomi harus diarahkan pada semangat kompetitif bukan proteksionisme. Kalau bermainnya di daya saing itu produktivitas akan melonjak dan enterpreneurship meningkat. Jadi di MEA itu pasar kita tidak lagi 220 juta orang melainkan jadi 600 juta yang menang adalah warga yang mengerti pasar itu," ujarnya.
Pengertian tentang pasar MEA 2016 ini sendiri menurut Dino harus menjadi bagian dari pemerintah dengan memberikan market intelijen mengenai produk apa yang memiliki nilai saing tinggi.
"Pengertian pasar itu yakni mengenai logistik apa yang laku, branding seperti apa dan sebagainya," jelas Dino
.[wid]
BERITA TERKAIT: