Menurut Asosiasi Produsen dan Eksportir Garmen Bangladesh (BGMEA), kebakaran tersebut menghancurkan area penyimpanan yang berisi bahan baku impor, pakaian siap ekspor, dan sampel produk penting.
“Insiden ini menyebabkan kerusakan serius pada perdagangan ekspor, terutama sektor garmen,” ujar Inamul Haq Khan, Wakil Presiden Senior BGMEA, dikutip dari
Reuters, Senin 20 Oktober 2025.
Ia menambahkan, hilangnya sampel produk bisa berdampak pada peluang bisnis masa depan, karena sampel merupakan syarat utama untuk mendapatkan pesanan baru dari pembeli luar negeri.
BGMEA kini mengumpulkan data dari para eksportir yang terdampak melalui portal daring khusus untuk menghitung total kerugian. Kompleks kargo bandara Dhaka sendiri merupakan salah satu pusat logistik tersibuk di negara itu, menangani lebih dari 600 ton kargo setiap hari, dan dua kali lipat selama musim puncak ekspor antara Oktober hingga Desember.
Penyebab kebakaran masih belum diketahui, dan pihak berwenang telah memulai penyelidikan. Insiden ini menjadi kebakaran besar ketiga di Bangladesh dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, kebakaran di pabrik garmen dan gudang bahan kimia di Dhaka menewaskan sedikitnya 16 orang, sementara kebakaran lain di Chittagong menghancurkan gedung pabrik tujuh lantai di kawasan ekspor.
Bangladesh merupakan eksportir pakaian terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Industri ini memasok berbagai merek besar seperti Walmart, H&M, dan Gap, serta mempekerjakan sekitar 4 juta pekerja.
BERITA TERKAIT: