Menteri Amran: Bulog Harus Beli Gabah Petani, Haram Dari Pengusaha

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 11 Februari 2016, 20:43 WIB
Menteri Amran: Bulog Harus Beli Gabah Petani, Haram Dari Pengusaha
amran sulaiman/net
rmol news logo Badan Urusan Logistik (Bulog) harus menyerap gabah langsung ke petani. Hal itu penting dilakukan untuk mencegah anjloknya harga gabah petani.

‎Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, Bulog diharamkan membeli gabah dari pengusaha.‎

"Jadi Bulog harus turun temani petani di sawah, beli langsung gabah dari petani. Jangan Bulog serap dari pengusaha," tegas dia saat menghadiri panen raya padi di Desa Tanggul Rejo, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (11/2).

Dalam acara itu, hadir pula ‎Pangdam I Bukit Barisan, Mayjend Lodewik Pusung dan Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan. Adapun acara panen raya tersebut diikuti ratusan petani dari Kab. Deli Serdang.

Disana, Menteri Amran juga berikan bantuan berupa handtraktor, rice transplanter, dan bantuan pemerintah lainnya untuk angkat produksi pangan.

‎Dia akui, harga gabah saat ini mulai mencemaskan. Di Jawa Barat, kata Amran, harga gabah kering panen (GKP) saja saat ini sudah mulai anjlok dari harga semula Rp 5000/kg, menjadi Rp 4100/kg. Sementara di Kab. Deli Serdang lebih jatuh lagi Rp 3800. Idealnya kata Amran, harga GKP Rp 4800/kg. "Jadi Bulog harus hadir cepat dan itu arahan presiden," tegas Menteri Amran.

‎Langkah cepat tersebut, kata dia, diperlukan agar harga gabah petani bisa terjaga. Menteri Amran pun menginstruksikan Bulog untuk segera beli GKP petani Rp 4700-4800. "Itu suara orang kecil, itu suara petani kita, ada suara tuhan disitu. Cuma kalau rata-rata orang kaya di kota, harga naik sedikit teriak supaya kita impor lagi," sindir dia.

Menteri Amran mengatakan, harga saat ini sulit terdongkrak naik lantaran mendekati panen raya petani. "Sekarang panen di Sumut 94 ribu hektar, harganya Rp 3800, ini baru pemanasan dan pasti sulit bergerak naik karna makin ke depan ada panen puncak. Ini pemanasan saja harga sudah jatuh harga Rp3800. Jawa Barat Rp 4100," katanya.

Menteri Amran berharap, ada perbaikan harga di tingkat petani melalui penyerapan gabah oleh Bulog. Dengan demikian, disparitas harga yang biasanya terjadi antara produsen (petani) dengan konsumen bisa diatasi.

"Ini supaya di kota saudara kita yang tak memiliki sawah bisa ikut juga menikmati harga yang layak. Jangan disparitas antara produsen dan konsumen tinggi," katanya.

‎Menteri Amran lalu memberi contoh tingginya disparitas harga untuk produk bawang. Menurutnya, harga bawang hari ini di tingkat petani Rp 5000, sementara begitu sampai di kota terjadi lonjakan drastis sampai Rp 30 ribu. "Artinya ada kenaikan 300 persen. Sementara yang menikmati orang tengah. Tapi pusing pemerintah. Presiden sudah arahkan bantu petani kita. Makanya kita subsidi, beri bantuan," jelasnya.

‎Menteri Amran pun mengharapkan bantuan pemerintah ini bisa mengangkat produksi petani kita. "1 tahun harus disedot, ada goncangam bawang, dalam satu minggu stabil. Harga beras di Jakarta Rp 7500-8000, kalau naik sedikit teriakannya luar biasa. Ke depan kita gandengan tangan" tuturnya.

‎Lebih lanjut Menteri Amran menuturkan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan asuransi bagi petani yang mengalami gagal panen baik karena banjir maupun karena terkena hama pengganggu. Adapun luas lahan sawah yang telah diasuransikan sebesar 1 juta hektar. "Banjir nggak soal. 1 juta hektar seluruh Indonesia sudah kami asuransikan. Banjir dan hama pun biasanya tidak pernah diatas 5000 ha. Tapi kami jamin 1 juta hektar, cukup daftar melalui Kadis (Kepala Dinas)," jelasnya.

‎Di tempat yang sama, Bupati Deli Serdang Anshari Tambunan mengapresiasi kunjungan kerja Menteri Amran dan rombongan ke wilayahnya. Menurutnya, kedatangan Menteri Amran ini jadi motivasi tersendiri bagi dirinya bersama aparatnya untuk angkat produksi petani. "Sementara sampai saat in, produksi padi kita di 14 kecamatan surplus. Kami berharap dengan komitmen bersama dengan petani memompa semangat dalam rangka peningkatan produksi padi," jelasnya. [sam]‎

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA