Namun, proses pemulangan mereka dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke tempat penampungan tertutup dari media massa. Hingga berita ini dilaporkan
RMOL Sumsel, ke-10 orang tersebut masih enggan turun dari pesawat.
Dari informasi yang dihimpun, para mantan anggota Gafatar tersebut berangkat dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air dan landing di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pukul 11.45 WIB.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Sumsel, Belman Karmuda, mengatakan upaya pemulangan mantan anggota Gafatar tersebut cukup alot. Bahkan salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah 10 orang tersebut bersedia pulang dengan jaminan tanpa ekspose media massa.
"Kita sudah dua hari membujuk mereka agar mau pulang. Bagaimanapun juga mereka warga kita. Jadi mereka mengajukan syarat untuk tidak diekspose media karena mereka takut mempengaruhi psikologis anak-anak mereka," ujar Belman, Sabtu (30/1).
Dia mengatakan, selanjutnya semua orang tersebut akan dibawa ke panti sosial KM 10 Palembang. Namun hingga kini pihak Dinsos masih berupaya meyakinkan mereka bahwa kepulangannya tidak akan diekspose media.
"Mungkin agak bergeser, yang sebelumya direncanakan di Trauma Center akan ditampung di Panti Sosial KM 10," jelasnya.
[ald]