"Getaran gempa yang dirasakan sangat kuat itu mengakibatkan struktur baja JMP mengalami pergeseran sebesar lima centimeter(CM)," kata Kepala Satuan Kerja (Satker) JMP, Cristian Lesmono, Kamis (31/12).
Paska gempa, pihaknya langsung melakukan pengukuran struktur jembatan yang akan menjadi ikon pembangunan di Maluku, dan didapati struktur baja pada bentangan tengah yang telah disiapkan untuk terkoneksi mengalami pergeseran.
Selain itu, kabel stayed yang digunakan untuk menyangga tiang utama bentangan tengah yang sebelumnya telah seimbang, mengalami pergeseran ke arah kanan. Akibatnya, kabel di sisi kanan menjadi tegang, sedangkan sisi kiri renggang.
"Kami masih tetap melakukan evaluasi, terutama tentang penambahan gaya untuk menstabilkan struktur jembatan yang bergeser. Konsultan juga telah dimintakan hasil pemeriksaan lengkap terhadap konstruksi jembatan, termasuk semua sambungan beton, guna dievaluasi kondisi struktur jembatannya secara keseluruhan," katanya seperti dilansir
Antara.
Pergeseran tersebut, jelas Cristian,mengakibatkan rencana konektivitas bentangan tengah yang menghubungkan jembatan pendekat dari arah Poka dan Galala yang direncanakan bertepatan dengan perayaan "Old and New" di JMP pada pukul 00.00 WIT menjadi tertunda.
Dia juga membenarkan telah memberikan laporan tentang pergeseran struktur jembatan kepada Gubernur Maluku Said Assagaff dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) meninjau JMP pada Rabu (30/12), sehingga rencana konektivitas bentangan tengah jembatan tidak dapat dilaksanakan tepat waktu bersamaan dengan perayaan malam pergantian tahun.
Khusus pekerjaan konektivitas bentangan tengah dengan kedua jembatan pendekat arah Galala-Poka, Cristian menegaskan, kemungkinan baru akan diselesaikan hingga minggu kedua Januari 2016.
[wid]
BERITA TERKAIT: