Mensos: Kehadiran Panti Rehabsos ODHA Masih Dianggap Resisten

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 25 Desember 2015, 10:53 WIB
Mensos: Kehadiran Panti Rehabsos ODHA Masih Dianggap Resisten
khofifah indar parawansa/net
rmol news logo Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sebagai bangsa yang besar Indonesia sudah hidup secara damai berdampingan dengan beragam suku, agama, budaya, serta tradisi.

Salah satunya, kata Mensos, yaitu relasi antara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Natal sebagai wujud hidup berdampingan secara damai.

"Sebagai sebuah bangsa sejak kelahirannya dibangun di atas kebhinekaan agama, suku, budaya, adat, tradisi, dan sebagainya," kata Khofifah saat menghadiri Kenduri Maulid di Lapangan Surodinawan, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (24/12).

Namun, kedamaian dan hidup berdampingan tidak cukup melawan resistensi masyarakat untuk mendirikan panti rehabilitasi sosial (rehabos) bagi korban penyalahgunaan napza dan ODHA.

"Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya berkomunikasi dan melawan resistensi pendirian panti rehabsos bagi korban napza dan ODHA," ujarnya lagi.

Antisipasi UU 23/2014 tentang pemerintahan daerah disebutkan, sebagian besar urusan diserahkan kepada pemerintah daerah (Pemda), kecuali untuk penanganan terhadap korban napza dan ODHA.

"Tahun 2016, Kemensos akan mengoperasioalkan 3 Unit Pelaksana Teknis (UPT), berupa panti rehabsos ODHA, di Sukabumi, Pati, serta Ternate," ucapnya.

Ke depan, panti ODHA Sukabumi akan melayani ODHA dari Sumatra, Jawa Barat dan Banten; Panti Pati melayani dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan hingga NTB; serta Ternate melayani seluruh Indonesia Timur.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA