Anggota DPRD Kabupaten PALI, Irwan menyebutkan, tinggi angka golput disebabkan kurangnya sosialisasi dari penyelenggara kepada masyarakat tentang pentingya Pilkada ini. Adapun dari hasil real count Pilkada Kabupaten PALI, golput mencapai 31,39 persen.
"Kami menyayangkan, masih cukup tinggi angka golput pada Pilkada PALI kemarin. Saya rasa KPU kurang sosialisasi kepada masyarakat. Akibatnya banyak masyarakat PALI tidak menyalurkan hak pilih mereka," jelas Irwan, seperti diberitakan
RMOLSumsel.com, Jumat (11/12).
Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten PALI ini mengatakan, selama ini banyak terlihat kandidat yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat PALI. "Lebih banyak kandidat kepala daerah yang sosialisasi ke warga daripada pihak penyelenggara pilkada. Tentu ini jadi pembelajaran bagi kita semua agar ke depan bisa maksimal sosialisasinya. Dengan demikian angka golput dapat kita tekan," sambung politisi Partai Golkar tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten PALI, Devi Hertanto juga mengaku sedikit kecewa. "Padahal euforia pelaksanaan pilkada tahun ini dirasakan seluruh Indonesia, tapi sayangnya angka Golput juga masih tinggi. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk ke depannya," kata dia.
Devi menilai, KPU Kabupaten PALI belum memberikan pemahaman yang detail kepada masyarakat, tentang pentingnya memilih pemimpin dalam hal ini bupati bagi kehidupan mereka.
Sementara itu, Divisi Sosialisasi KPU Kabupaten PALI Adella Rosita menuturkan, hasil perhitungan itu bukanlah yang resmi.
"Karena proses rekapitulasi tengah berlangsung dan belum selesai, kita pastikan hasilnya setelah proses rekapitulasi tingkat kecamatan selesai," ujarnya.
Adella mengatakan, pihaknya sudah maksimal dalam melakukan sosialisasi. "Yang jelas, kita sudah maksimal dalam melakukan sosialisasi seperti pemasangan spanduk, iklan di media cetak dan juga elektronik, serta melakukan pawai keliling di lima kecamatan," tandasnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: