Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kembali Bergairah, 30 KK dari Jabar dan Jatim Bertransmigrasi ke Poso

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 21 Agustus 2015, 16:16 WIB
Kembali Bergairah, 30 KK dari Jabar dan Jatim Bertransmigrasi ke Poso
rmol news logo Setidaknya 30 Kepala Keluarga (KK) atau 114 orang masyarakat dari Jawa Timur dan Jawa Barat telah diberangkatkan ke permukiman transmigrasi di Desa Saembawalati/Kancu, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Para transmigran ini diberangkatkan memakai KM Dorolonda dari Pelabuhan Tanjung Perah, Surabaya, Jumat, (21/8).

Peserta transmigrasi ini berasal dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Barat, yakni dari Bondowoso sebanyak 5 KK = 21 jiwa, Ponorogo 5 KK = 12 Jiwa, Sidoarjo 5 KK = 25 Jiwa, Sumedang  5 KK = 16 Jiwa, dan Kerawang 10 KK = 40 Jiwa.

Sebagai tanda pelepasan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, menyerahkan fasilitas genset untuk lokasi permukiman transmigrasi serta tiket KM Dorolonda kepada perwakilan transmigran.

"Saudara-saudara para transmigran saya ucapkan selamat datang. Tekad dan semangat yang saudara-saudara tunjukkan telah membanggakan kita semua. Semangat kalian telah membuat Indonesia bangga," ujar Menteri Marwan.

Dia menambahkan, peranan transmigrasi kembali bergelora karena mampu meningkatkan martabat dan harkat kehidupan masyarakat transmigran dan penduduk setempat di kawasan transmigrasi. "Program transmigrasi kembali bergairah," ucapnya.

Menteri kelahiran Pati, Jawa Tengah ini mengingatkan, keberhasilan program transmigrasi ditentukan oleh tiga aspek utama. Pertama, permukiman transmigrasi yang memenuhi kriteria Clear and Clean (CnC), layak huni, layak usaha dan layak berkembang (3L) akan mampu memberikan tempat tinggal, aset, dan kesempatan berusaha transmigran dan masyarakat sekitar, sekaligus menjamin kepastian hak-hak kepemilikan tanah secara sah dan berkelanjutan.

Kedua, transmigran yang berkualitas dari aspek kompetensi, mental, dan daya juang. Transmigran tidak hanya kompeten sesuai kebutuhan pengembangan permukiman dan kawasan transmigrasi, juga mempunyai mental dan daya juang kuat dalam menghadapi tantangan.

Adapun ketiga terkait pembinaan dan pengembangan kapasitas masyarakat transmigran yang sesuai dengan potensi transmigran, bio fisik lokasi permukiman, dan kondisi sosial di kawasan transmigrasi. Pemberian input produksi yang tepat dan pendampingan yang berkelanjutan menjadi kunci tercapainya kemandirian masyarakat di kawasan transmigrasi.

"Dengan input dan pendampingan demikian, tujuan pembangunan transmigrasi untuk  terwujudnya Kawasan Perkotaan Baru (KPB) sebagai embrio terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru akan tercapai," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA