Kajian ini merupakan bagian dari riset yang sedang dilakukan MITI untuk mendapatkan model-model masyarakat madani dari berbagai generasi kejayaan di dunia.
"Kami ingin riset ini mampu merumuskan lebih konkrit tentang masyarakat madani yang selama ini masih abstrak, sehingga lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum di Indonesia," jelas Femina Sagita Borualog selaku Executive Director of Public Policy Studies MITI di Alam Sutera, Tangerang.
Mahasiswa pascasarjana Istanbul University, Lale Fatma yang hadir sebagai pembicara dalam kajian selama dua hari (12-13 Februari 2015) tersebut seperti dikutip dari rilis MITI, menjelaskan tentang swadaya masyarakat Dinasti Turki Utsmani dalam bentuk Vakif. Yakni, organisasi swadaya masyarakat yang melayani kebutuhan pendidikan, kesehatan, pangan, bahkan sampai papan dari setiap masyarakat yang membutuhkan.
Dinasti Turki Utsmani juga memfasilitasi umat agama selain Islam dengan sejajar dan adil.
"Masyarakat Turki memiliki tingkat toleransi yang tinggi. Masyarakat antaragama hidup bersama dengan damai. Masing-masing penduduk juga selalu berusaha untuk membantu penduduk lain yang membutuhkan," jelasnya.
Lale juga menjelaskan struktur sosial dan lembaga-lembaga yang membuat masyarakat Turki pada abad pertengahan menjadi masyarakat yang makmur. "Kemakmuran bukan hanya dirasakan oleh manusia, bahkan hewan pun dipelihara oleh vakif-vakif yang tersebar dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat di seluruh wilayah Turki," tambah Lale.
Disebutkan juga dalam rilis, MITI masih akan melakukan berbagai kajian mengenai masyarakat pada peradaban lainnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: