Untuk para jompo dan warga sakit yang berhak menerima dana PSKS, petugas 'jemput bola'. Petugas mendatangi dan menyerahkan dana konpensasi BBM tersebut kepada orang yang berhaknya tanpa pelantara.
Seperti Selasa sore (2/12), petugas mendatangi dua orang yang sudah jompo yakni Maun (72) warga Kampung Cikebo dan Roib (70) warga Cibeurih di Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Kedatangan petugas dipimpin Kepala Kantor Pos Joko Sudarmawan, membuat Maun yang terbaring sakit di tepat tidur sumringah. Dia kemudian duduk dan beberapa kali mengucap terimakasih setelah memegang uang lembaran pecahan seratus ribu sebanyak empat lembar.
Tak hanya itu istri Maun, yang berada di dapur, berurai air mata gembira. Ia tidak menyangka akan menerima uang tersebut. Rencananya uang tersebut akan dibelikan beras dan lauk pauk serta ongkos berangkat ke Puskesmas untuk memeriksakan penyalit diare yang dialami Maun.
Selain Maun, petugas juga mendatangi rumah Roib yang berada di atas pegunungan. Meski harus berjalan melewati hutan dan tanjakan curam petugas akhirnya sampai depan rumah yang dituju. Ketika petugas datang Roib tengah terbaring di tengah rumah. Meski mengetahui kedatangan petugas hendak menyerahkan uang konpensasi BBM, Roib tidak bergeming. Dia hanya berucap pelan.
"Semoga amal kebaikan yang mengantarkan uang ini diberi rezeki lebih dan diberi kesehatan," lirihnya.
Menurut Kepala Kantor Pos wilayah Tasikamalaya Joko Sudarmawan, pihaknya melakukan pengantaran langsung ke rumah bagi yang sudah jompo ini, selain mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti penerima yang sudah jompo meninggal dunia di Kadipaten, Pancatengah dan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya.
Program antar langsung ke rumah ini sudah menjadi program di kantor Pos. "Sebelum ada kejadian yang meninggal juga, kami sudah merencanakan program ini (diantar langsung ke rumah). Kebetulan ada kejadian jadi kami percepat," kata Joko.
Ditambahkan Joko, untuk saat ini yang diantar langsung ke rumahnya di setiap kecamatan ini, sekitar 5-10 persen dari jumlah penerima. "Itu semuanya penerima yang sakit dan jompo," katanya.
Joko berharap, dengan diterapkannya program pengantaran langsung ke rumah ini, selain bisa meminimalisir kejadian yang tidak dinginkan, seperti meninggal dunia, juga bisa membantu masyarakat yang tidak bisa datang ke kantor pos, karena sakit atau yang sudah jompo.
"Kepada masyarakat yang sedang sakit jangan memaksakan diri datang ke Kantor Pos, karena dana PSKS ini bisa diambil kapan saja, karena ini sifatnya kan simpanan jadi tidak akan hangus," tandas Joko.
[rus]