Demikian disampaikan pengamat transportasi, Ardi Wijaya kepada wartawan, Minggu (2/10).
"Saat ini memang tidak terlihat ada masalah, tapi kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan perusahan nusa raya cipta (NRC) selaku pihak yang melakukan quality control harus segera melakukan pengecekan kembali di Majalengka,"kata Ardi
Ardi membeberkan proses pertama pengerukan tanah merah di daerah Majalengka sudah berlangsung. Selain pengerukan, kontrol kualitas tanah (
quality control) terhadap tanah merah juga harus dikirim ke laboratorium untuk diuji kelayakannya.
"Tapi kita sudah mengendus adanya permainan antar kontraktor, tanah yang seharusnya tidak layak dan tak lulus hasil laboratorium tetap dilanjutkan," beber Ardi.
Permainan kontraktor tersebut berakibat harga tanah menjadi lebih murah karena tak lolos hasil uji laboratorium tadi. Padahal kontraktor yang memangkan tender seharusnya hanya boleh membangun di atas tanah merah yang lolos hasil laboratorium.
"Akibtanya nanti tanah bisa bergeser dan ambles. Pengendara jalan taruhannya, kontruksi yang tidak sesuai aspek kalau dilanjutkan bahaya. Tol ini kan pengalihan pantura nanti, bakal ribuan pengendara yang lewat jalur padat ini," demikian Ardi.
[rus]
BERITA TERKAIT: