Menurutnya, pembangunan ekonomi dengan memperkuat arus investasi dan penguatan Sumber Daya Manusia lewat jangkar pendidikan yang kokoh akan membawa daerahnya ke arah percepatan pembangunan yang lebih baik.
"Investasi dan SDM tidak boleh berhenti. Kami bawa jangkar pendidikan yang kuat ke daerah untuk percepatan pembangunan," ujar Anas dalam rilis yang diterima
RMOL (Rabu, 22/10).
Pihaknya akan mendorong pengembangan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. Dalam dua dekade, Anas menganalisa prospek dua sektor ini menunjukkan tren kenaikan di tengah merosotnya sektor lain. Anas ingin menjadikan Banyuwangi salah satu destinasi wisata dengan segmen pasar khusus berdasarkan potensi alamnya. Karena itu, ia berkukuh menolak izin pendirian tempat karaoke, losmen, dan diskotik di Bumi Blambangan.
"Orang kalangan menengah ke atas itu ingin mencari suasana alami saat rekreasi. Ini yang ingin saya tawarkan di Banyuwangi," ujarnya.
Strategi lain buat membangun daerah dengan melibatkan swasta alias konsep private partnership. Cara ini dinilai lebih efektif di tengah keterbatasan APBD. Beberapa proyek yang melibatkan swasta di Banyuwangi contohnya: pembangunan bandara Blimbingsari, infrastruktur jaringan internet se kabupaten, perbaikan jalan, dan pembangunan fiber optic di kecamatan dari dana CSR.
Tak luput, Anas turut mewaspadai spekulan tanah seiring pertumbuhan ekonomi yang positif di Banyuwangi. Menurut dia, membaiknya perekonomian membuka peluang pemilik modal buat menguasai tanah untuk kemudian dijual lagi dengan harga lebih mahal. Pihaknya akan memberikan sanksi sesuai aturan bagi penguasa tanah yang tidak segera memanfaatkannya dalam tempo dua tahun sejak tanah dikuasai.
"Banyuwangi enggak boleh dikuasai spekulan tanah. Saya enggak ingin seperti di Banten, tanah-tanah hanya dikuasai segelintir orang untuk tujuan pribadi," kata Bupati Anas.
Pakar ekonomi, Faisal Basri, mengapresiasi langkah Bupati Anas dalam memimpin daerah. Ia sepakat dengan Bupati Anas bahwa daerah harus mengembangkan ekonomi berdasarkan potensinya. Banyuwangi, kata dia, salah satu daerah dengan local leader yang mampu menumbuhkan ekonomi daerah tanpa bergantung pemerintah pusat. Termasuk tak hanya mengandalkan APBD.
"Daerah jangan berharap banyak pada Jokowi. Potensi itu harus digarap sebaiknya," kata Faisal.
[dem]
BERITA TERKAIT: