Salah satu yang bakal dilakukan pemkot adalah menerapkan jalan berbayar bagi kendaraan pribadi. Lokasinya di sepanjang akses utama dalam kota yang dilalui trem. Langkah itu diterapkan agar warga berpikir panjang bila ingin menggunakan kendaraan pribadi. Dengan demikian, mereka memilih menggunakan AMC berbasis trem.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji mengungkapkan, kebijakan penggunaan jalan berbayar itu akan diimbangi dengan pembuatan sistem AMC yang nyaman dan terjangkau untuk warga. Selain itu, mobilitas warga bisa semakin mudah karena trem akan diintegrasikan dengan angkutan pendukung.
"Ada insentif untuk yang menggunakan trem. Tapi, disinsentif untuk yang kendaraan pribadi,†ujar dia.
Agus menuturkan, masyarakat memang masih mungkin mengendarai kendaraan pribadi di dalam kota. Tapi, mereka harus tahu konsekuensinya dengan membayar lebih.
"Kalau mereka mampu bayar, ya silakan. Naik trem akan dibikin terjangkau bagi warga," ungkapnya seperti dikutip dari
JPNN.
Selain penerapan jalan berbayar, langkah lain yang ditujukan untuk membatasi kendaraan pribadi di dalam kota adalah parkir mahal. Pemkot juga tak akan membiarkan mobil atau motor diparkir seenaknya di sepanjang jalan utama.
Pemkot juga bakal menyediakan fasilitas park and ride yang tak jauh dari halte yang dilewati AMC berbasis trem. Setidaknya sudah ada tujuh lokasi yang bakal dibangun tempat parkir yang terintegrasi dengan jalur AMC. Yakni, di Joyoboyo, Adityawarman, Mayjen Sungkono, Keputran, Blauran, Kertajaya, dan Arif Rahman Hakim.
[wid]
BERITA TERKAIT: