Kepergok Curi Buku Yasin dan Sajadah di Makam Keramat untuk Ilmu Kebal, Dua Pemuda Dihajar Massa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Selasa, 14 Oktober 2014, 06:28 WIB
Kepergok Curi Buku Yasin dan Sajadah di Makam Keramat untuk Ilmu Kebal, Dua Pemuda Dihajar Massa
rmol news logo Dua pemuda di Kota Tasikmalaya babak belur dihajar massa setelah kepergok mencuri sejadah dan buku surat Yasin di sebuah makan keramat, kemarin siang. Kepada polisi, pelaku mengaku aksi tersebut sesuai petunjuk gurunya agar kesaktian kebal senjata tajam segera terwujud.

Ya, aparat kepolisian mengamankan dua pemuda dari amukan massa ke Pos Polisi Mangkubumi setelah kepergok mencuri dua lembar sejadah dan puluhan buku surat Yasin. Selain keduanya menjadi sasaran bogem mentah, sepeda motornya juga dirusak massa.

Di kantor polisi terungkap dua pemuda ini bernama Dasep Apriadi (18) dan mulyadi (38). Keduanya warga Rancamacan, Cipari, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Tertangkapnya Dasep dan Mulyadi dari kecurigaan warga ketika melihat mereka masuk area makam keramat, makam Eyang Prabudilaya di tengah Situ Gede Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Ternyata disana keduanya bukan berdo’a, tapi malah mencuri sejadah dan buku surat Yasin. Setelah diteriaki maling, pelaku berusaha kabur. Tapi berhasil ditangkap massa yang mengepungnya.

Kepada polisi, Mulyadi mengaku mencuri sejadah dan buku surat Yasin sesuai petunjuk gurunya agar kesaktian kebal senjata tajam segera terwujud. Rupanya sudah satu bulan, Mulyadi berguru ilmu kebal pada seseorang di Bayongbong Garut.

Anehnya, sebelum melakukan pencurian, Dasep dan Mulyadi menenggak minuman keras oplosan, hingga mabuk.
Guna pemeriksaan lebih lanjut dua helai sejadah, sepuluh buku surat Yasin hasil curian, sepeda motor pelaku dan botol miras dibawa ke Mapolsekta Kawalu.

Menurut Dasep, tempat ini dipilih karena berada di tengah-tengah danau. Di pulau seluas satu hektar tersebut terdapat Makam Eyang Prabudilaya, seorang tokoh penguasa pada masa silam yang mitosnya telah menjadi legenda bagi masyarakat Tasikmalaya.

Makam Eyang Prabudilaya hingga kini masih dikeramatkan oleh masyarakat sekitar danau. Selain sebagai obyek wisata alam, Situ Gede juga bisa dijadikan tujuan wisata religi sekaligus wisata sejarah.

Jika hendak ke makam tersebut harus menyusuri danau dengan rakit yang dapat disewa dengan harga yang relatif murah. Harga sewa rakit untuk mengarungi danau hanya sebesar Rp 10.000.

Sambil menyusuri danau, pengunjung dapat mengunjungi pulau yang berada di tengah danau untuk berziarah di makam Eyang Prabudilaya atau hanya sekadar melihat-lihat eloknya persemayaman tokoh yang dihormati warga Tasikmalaya tersebut.

Para pengunjung juga dipersilahkan menikmati teduhnya hutan dengan berbagai flora dan fauna yang ada di pulau itu namun siapapun tidak diperbolehkan melakukan aktivitas perburuan. Terlebih mencuri dan mabuk mabukan minuman keras. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA