Rupanya polisi baru saja melakukan penggrebegan para pelaku aksi tawuran.
Ya, mereka pelajar SMP berseragam Pramuka. Ugh, seorang pelajar sempat adu mulut dengan seorang jurnalis. Rupanya, pelajar itu tidak terima diabadikan gambarnya.
“Saya bukan penjahat. Kenapa anda mengambil gambar saya. Awas nanti kalau bertemu di jalan akan tahu akibatnya,†ancam pelajar bertubuh gendut tersebut.
Melihat demikian nyali wartawan televisi ini tidak ciut. Tantangan pelajar pun dilayani dengan senyuman. “
Ieu budak budak geus garah kieu. Kumaha engke geus gedena,†gerutu sang wartawan.
Dari tempat ini polisi mengamankan sekitar dua belas sepeda motor. Sementara pelajar yang diamankan hanya enam orang.
“Awalnya, kita hanya berhasil menangkap satu pelajar bertubuh bongsor. Dari sana, kita tunggui sepeda motornya, Dan akhirnya dari gang sempit mereka bermunculan,†kata Kapolsek Cihideung, Kompol Gandi Jukandi.
Ceritanya berawal kala polisi mendapat informasi jika gabungan pelajar SMP yakni SMPN 1, SMPN 4 dan SMPN 9 melakukan penyerangan terhadap pelajar SMPN 8 Kota Tasikmalaya.
Polisi segera meluncur. Pelajar pun kocar kocar. Tapi sebuah warung yang berada tak jauh dari sekolah tersebut acak-acakan. Dari tempat ini polisi berhasil mengamankan alat pemukul olahraga bisboll.
Setelah kabur, rupanya pelajar SMP gabungan itu hendak menyerang salah satu rumah pelajar SMPN 8 di Jalan Nagarawangi. Tapi aksinya keburu terendus polisi. Mereka pun akhirnya melarikan diri ke sebuah gang persis di belakang sebuah gereja di Jalan Tentara Pelajar.
Polisi terus memburu. Dan ketika dilakukan penggrebekan, sepeda motor mereka ditinggal. Namun kemudian para pelajar bermunculan dari gang sempit. Guna pemeriksaan lebih lanjut, sepeda motor dan pelajar yang ketangkap dibawa ke Mapolsekta Cihideung.
Akibat aksi tawuran yang belum diketahui pasti penyebabnya ini tiga orang pelajar SMPN 8 mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Polisi akan terus memburu pelajar yang terlibat dalam penyerangan tersebut.
[zul]
BERITA TERKAIT: