"Saat ini, cara pandang terhadap Indonesia baru ke daratan, belum ke lautan dan udara. Jadi belum menyatu," kata Diaz Hendropriyono selaku Ketua Umum Kawan Jokowi, dalam keterangannya kepada redaksi, Sabtu (4/10).
Dia mencontohkan, masyarakat belum semuanya memanfaatkan hasil laut dan baru memanfaatkan hasil bumi. Sehingga cara pandang terhadap laut yang dimiliki Indonesia belum terlaksana.
"Kita malah kalah sama Jepang yang konsumsi ikannya sangat tinggi. padahal Indonesia mempunyai lautan yang luas," ujar Diaz.
Menurutnya, saat ini wawasan Nusantara dan kemaritiman belum sesuai dengan impian para pendiri bangsa. Diantaranya karena rakyat dan pemimpin Indonesia masih mengutamakan darat.
"Kita masih kurang dengan maritim, dulu zaman Soekarno punya 11 kapal selam sekarang hanya dua dan sudah uzur. Intinya, sekarang belum ada kemaritiman karena nelayan masih miskin dan seterusnya," tandas Diaz.
Atas kondisi tersebut, Diaz mengaku salut dan mendukung presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan visi dan programnya membangun poros maritim. Wawasan nusantara juga harus dibarengi dengan karakteristik bangsa Indonesia, yakni sesuai Pancasila.
"Jadi, kalau kita ingin baik dalam wawasan nusantara tersebut, maka harus mengimplementasikan ke lima sila Pancasila tersebut sebagai karakter bangsa atau diri kita," demikian Diaz.
[why]
BERITA TERKAIT: