Kemarau Panjang, Harga Sayur Melejit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 24 September 2014, 11:55 WIB
Kemarau Panjang, Harga Sayur Melejit
rmol news logo Harga sayur mayur di Cilacap, Jawa Tengah melejit tinggi. Pasalnya, pasokan jauh berkurang menyusul kemarau panjang yang melanda wilayah tersebut.

Rodiah (46), pedagang sayur di Pasar Karangpucung mengatakan, selama ini mendapat pasokan sayur mayur dari Wonosobo dan Garut. Namun beberapa pekan terakhir pasokan dari dua daerah ini berhenti.

"Katanya sedang telat. Soalnya sekarang sudah pancaroba. Jadi tidak banyak yang menanam sayur," katanya, Rabu (24/9).

Pedagang hanya mengandalkan pasokan sayur lokal yang jumlahnya tidak pasti dan berharga mahal. Seringkali pedagang terpaksa mencari hingga perdesaan.

"Itupun dengan ragam sayur terbatas. Yang ditanam petani lokal hanya kangkung, bayam, mentimun, dan terong. Sedangkan wortel, kubis, kol dan tomat tidak ada," jelasnya.

Harga kacang panjang saat musim penghujan biasanya hanya Rp 3.500, namun pada musim kemarau mencapai Rp 6 ribu. Begitu pun dengan mentimun, biasanya seharga Rp 2.500, saat ini jadi Rp 5 ribu. Sedangkan sawi yang berharga Rp 1.000 per ikat pada musim penghujan, naik menjadi Rp 2 ribu pada musim kemarau.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA