Penggalangan dana itu bertemakan 'Satu Hati Peduli Palestina'. Penyelenggaranya, 5 organisasi di Muara Enim yakni, Simpatisan Serasan Sekundang, PMI Muara Enim, Perguruan Tinggi Serasan, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, dan Sanggar Tari Gending.
Bupati Muara Enim H Muzakir Sai Sohar, menyampaikan apresiasinya terhadap generasi muda Muara Enim yang merasa peduli dan peka terhadap apa yang terjadi di palestina.
"Kepedulian ini tidak lepas karena idiologi kita adalah pancasila. Dan dalam sila itu, bahwa kita menjunjung tinggi kemanusian yang adil dan beradab," kata Muzakir Sai Sohar saat diwawancara
Rakyat Merdeka Online Sumsel.
Muzakir mengatakan, kepedulian tersebut patut dilakukan semua elemen masyarakat untuk menolong sesama. "Tingkatkan kepedulian sesama, mari kita satu hati peduli palestina," sambungnya.
Muzakir menjelaskan, di layar TV bisa dilihat, roket-roket layaknya percon yang bukan main mengerikan. "Banyak korban jiwa berjatuhan. Anak kecil kehilangan orang tua, Ibu kehilangan anak dan suami, kita mengecam keras tindakan yang tidak beradab tersebut," tegas Muzakir yang secara pribadi menyumbangkan Rp 10 juta untuk peduli palestina.
Ketua Panitia Peduli Palestina, M Arifin mengatakan, dana yang terkumpul ini merupakan sumbangan masyarakat muara enim maupun penjualan stiker-stiker kepada masyarakat. "Dari penjualan stiker, sumbangan masyarakat termasuk dari pak bupati Muara Enim, terkumpul dana sebesar Rp 27.420.000," ungkapnya.
Dana kemanusiaan selanjutnya akan diserahkan langsung melalui Bupati Muara Enim H Muzakir Sai Sohar kepada Presidium MER-C (yayasan kemanuasian peduli palestina), DR Hendri Hidayatullah.
DR Hendri Hidayatullah menyampaikan, bahwa, MER-C adalah organisasi asli praduk indonesia, sudah berkecimpuk 15 tahun di kemanusian. Bahkan sampai sekarang ini telah mengiirimkan 147 misi baik dalam negeri maupun luar negeri. "Kirimkan tim medis, baik konflik dan bencana alam, diantara luar negeri Irak, Iran, Afganistan, Gazza Palestine," terang dia.
Diakuinya, Palestina merupakan salah satu negara, mengakui pertama kali kemerdekaan indonesia tahun 1945. Akibat serangan itu, sudah menembus angka 2 ribu meninggal, 9 ribu luka-luka dalam 2 minggu. Kata dia, hal ini bukan peperangan tetapi agresi militer,
MER-C, katanya, telah membangun rumah sakit indonesia di gazza Palestina dan telah rampung akhir 2013. Pembangunannya menelan dana sekitar Rp65 milyar. Nah, Rp40 milyar dana tersebut berasal dari Indonesia.
[sam/rmolsumsel]
BERITA TERKAIT: