Khusus untuk di Pasar Kebayoran Lama, tumpukan sampah yang berada di plang perbatasan rel kereta api ini mulai menebar bau tidak sedap. Dari pantauan Rakyat Merdeka Online, cairan dari sampah basah ini justru menebar diseluruh area ujung jalan. Pedagang yang menjajakan dagangannya pun mengeluh.
"Kapan sampah ini diangkut? Sudah beberapa hari bertumpuk seperti ini. Kita pedagang coba tahan tapi pembeli tidak mau berhenti," ujar salah seorang penjual ubi kayu, Aimin (42) kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (21/4).
Aimin sendiri mengaku bahwa dirinya merugi sejak dua bulan terakhir akibat tumpukan sampah yang tak tertangani itu. Menurutnya, pembeli enggan berhenti di lapaknya karena tidak tahan dengan bau tidak sedap dari tumpukan sampah yang hanya berjarak dua meter dari tempatnya.
"Apalagi pas mobil truk sampah sedang angkut sampah. Airnya keluar kemana-mana. Becek dan bau. Pembeli lewat saja. Pak Jokowi tolong sampahnya dibersihkan pak," imbuhnya.
Tak hanya penjual, pembeli yang kerap berbelanja di pasar tradisional ini pun merasa terganggu.
Salah seorang pembeli, Ida (50) mengaku sangat terganggu dengan tumpukan sampah tersebut. Ibu tiga anak yang bekerja disebuah perusahaan swasta di bilangan Blok M Jakarta Selatan itu mengaku kerap berjalan kaki lewat stasiun Pasar Kebayoran Lama.
"Saya biasanya dari arah Permata Hijau berhenti di stasiun kereta dan jalan kaki menuju rumah di Kebon Mangga 1. Tapi kadang susah jalan kalau sudah becek. Belum lagi bau dari air sampah itu. Mengganggu sekali," tandasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: