KEBAKARAN HUTAN

60 Ton Garam Telah Ditabur ke Awan untuk Turunkan Hujan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 21 Maret 2014, 14:41 WIB
60 Ton Garam Telah Ditabur ke Awan untuk Turunkan Hujan
foto: net
rmol news logo Penanganan bencana asap akibat pembakaran lahan dan hutan di Riau terus dilakukan. Satgas operasi terpadu masih bekerja mengatasi api dan asap.

Hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi api dan asap masih dilakukan dengan mengerahkan pesawat Hercules C-130 TNI AU dan Cassa 212. Setiap hari terbang menaburkan bahan semai NaCl di wilayah Riau.

"Total, sudah 60 ton NaCl ditaburkan ke awan melalui 27 kali penerbangan. Tiap hari terjadi hujan di wilayah Riau," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan, Jumat (21/3).

Update penanganan bencana asap akibat pembakaran lahan dan hutan di Riau pada hari ini Jumat (21/3) pukul 10.00 WIB adalah sebagai berikut. Hotspot dari satelit NOAA18 ada 5 titik yaitu Rokan Hilir (1), Kuansing (2), Indragiri Hulu (2). Pantauan hotspot dengan satelit MODIS ada 8 titik: Bengkalis (5), Pelalawan (2) dan Rokan Hilir (1).

Sebagian besar hotspot adalah titik panas yang membara di bagian bawah dari gambut. Di bagian permukaan sudah padam tetapi di bagian bawah masih membara dan mengeluarkan asap. Kedalaman gambut sekitar 5-10 meter.

Sebagian besar kualitas udara sudah membaik. Indeks Standar Pencemaran Udara kurang dari 100 psi (baik), kecuali di Bangko 151 psi, Perawang 151 psi, Duri Field 138 psi, Libo 130 psi, dan Dumai 107 (kurang sehat).

Satgas udara lakukan water bombing dengan delapan heli. Total water bombing sudah 1.931 kali. Satgas darat melakukan patroli, intelijen, pemadam dan penerangan masyarakat serta telah memadamkan 173 titik api (19.868 ha).

Sedangkan soal penanganan hukum pembakaran hutan, dua laporan sudah lengkap (P21) dengan 14 tersangka di Rohil. Hari ini tambah 1 laporan dengan 8 tersangka. Jadi total 49 laporan (3 Lidik, 23 Sidik, 21 Tahap I, 2 tahap P21).

"Total tersangka 82 orang dan 1 Korporasi (PT. Nusantara Sagu Prima)," tutupnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA