Informasi yang dilansir dari
Antaranews menyebutkan, aksi perusakan dan pembakaran pos polisi ini dipicu kematian salah seorang warga.
Kejadian bermula sekitar pukul 14.45 WIT di Jalan Kemiri Sentani depan ruko empat putra atau depan Masjid 751/R saat masyarakat dan pemuda sedang mengantar jenazah Simon Sokoy, putra dari Serda Richardo Sokoy (anggota Kodim 1701/Jayapura).
Dalam perjalanan menuju pemakaman umum di Kemiri Sentani yang diikuti sekitar 300 orang, tiba-tiba massa yang mengantar jenazah Simon Sokoy mengamuk.
"Pukul 14.30 WIT, massa merusak Pos Lantas Sentani dan menghancurkan kaca dengan menggunakan batu dan balok serta merusak pintu kantor polisi yang berada di Jalan Hawai depan Masjid Al Aqsa Sentani," kata salah satu warga di lokasi kejadian, Rabu petang.
Sekitar pukul 16.10 WIT, personel dari Batalion 751/R membersihkan sisa bekas pembakaran pos polisi itu, sekaligus berjaga untuk mengantisipasi terjadi serangan balik dari massa.
Lalu pada pukul 16.15 WIT, massa meninggalkan pemakaman umum di Kemiri Sentani menuju asrama Koramil Hawai Sentani. Tidak ada korban atas kejadian ini, namun kerugian materiil berupa kerusakan pada bagian pintu dan kaca-kaca milik kantor Pos Lantas Sentani.
Tak jauh berbeda, kondisi pos polisi depan masjid 751/R pun mengalami rusak parah dan sempat dibakar, tetapi api masih dapat dipadamkan oleh anggota Kodim 1701/Jayapura bersama masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.
Sisa bekas pembakaran dalam kantor pos polisi dibawa menggunakan mobil menuju Polres Jayapura. Sebelumnya, terjadi kericuhan antara warga dan pihak kepolisian di asrama Koramil Sentani.
[wid]
BERITA TERKAIT: