Usai satu anggota DPRD Jabar dari Komisi A Sugianto Nangolah menemui pengunjuk rasa dari aliansi BEM Jawa Barat sekitar pukul 12.30 wib, pendemo langsung membakar ban di depan gedung Dewan.
Secara tiba-tiba petugas Dalmas Polrestabes memadamkan kobaran api dari ban bekas. Namun dihalangi oleh mahasiswa. Seketika itu kericuhan pecah. Polisi terlihat membabi buta membubarkan mahasiswa.
Meski dilerai oleh sejumlah petugas Polisi berpangkat perwira, anggota Dalmas tak menggubris himbauan tersebut.
Akibat kericuhan tersebut, 3 orang perwakilan mahasiswa aliansi BEM Jabar terkena pukulan petugas kepolisian.
Kordinator aksi Mohammad Aldy Arys mendapatkan luka lebam di bagian pelipis kiri hingga menutup mata kirinya, akibat pukulan petugas.
"Selain saya ada dua mahasiswa lainnya yang mengalami luka lebam di bagian punggung. Kami sangat mengutuk sikap polisi, kedatangan kami kesini untuk aksi damai, ini memperlihatkan adanya kekuatan besar dibalik skandal BJB, sehingga kami pun dihentikan aksi demonya," ujar Mohammad Arys.
Pihak aliansi BEM Jabar sendiri akan melakukan gugatan secara hukum atas tindakan represif Polisi itu. "Kami akan mengirimkan surat gugatan dan pengaduan kepada Kapolda Jabar atas tindakan refresif anggota Polrestabes Bandung," pungkasnya.
Kericuhan yang berlangsung sekitar 20 menit ini menimbulkan kemacetan panjang di depan gedung DPRD Jabar.
[zul]