Razia yang digelar oleh Dinsos Kota Bandung, Satpol PP, Dinas Kebakaran serta Polrestabes Bandung, dilaksanakan di perempatan Buah Batu, Bunderan Cibiru, serta Terminal Leuwi Panjang. Saat petugas menyebar, sejumlah anak-anak muda yang hidup di jalanan itu berlarian kocar-kacir karena dikejar-kejar. Dari pantauan
Rakyat Merdeka Online, tidak semua anak jalanan yang bisa terjaring.
Walikota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan, razia ini dilakukan untuk menjadikan Kota Bandung bebas dari gelandangan, pengemis dan preman sesuai aspirasi masyarakat yang resah.
"Laporan masuk ke saya itu misalnya pengamen mabuk yang mengganggu masyarakat dan pengamen melecehkan wanita," jelas pria yang akrab disapa Kang Emil ini di lokasi razia, Jumat (18/10).
Dia yakin, praktik penertiban dengan cara mengejar-ngejar ini akan mengurangi jumlah gelandangan, pengemis dan preman secara drastis. Razia semacam ini akan menjadi agenda rutin.
Warga kota Bandung, Tantan Shulton (40), berharap razia ini dilakukan setiap hari bila Pemkot serius membersihkan pengamen dan anak jalanan.
"Jangan hanya awal-awal saja gebrakannya," pinta warga Mohammad Toha ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: