"Saya tidak mau menangapi," kata Soekarwo yang ditemui Rakyat Merdeka Online di Bandara Juanda saat mengantarkan kepulangan Hatta Rajasa menuju Jakarta, Minggu (14/7).
Soekarwo membantah telah menggunakan cara-cara kotor untuk bisa kembali menduduki jabatan Jawa Timur 1. Calon incumbent itu menyatakan dirinya sangat menjungjung tinggi demokrasi.
"Saya dituding mengintimidasi, tidak mungkinlah," tuturnya.
Soekarwo mengatakan masyarakat Jawa Timur menyambut baik pilkadai. Sukarwo yang merupakan pentolan Partai Demokrat mengatakan bahwa setiap warga negara yang maju pada pemilukada harus tunduk pada perundang-undangan. Oleh karenanya dia menegaskan kalau ada masalah itu menjadi urusan KPU dan Bawaslu.
"Bisa dicek, serahkan semua kepada KPU dan Bawaslu. Kan harus sesuai dengan undang-undang yang berlaku," tegas Sukarwo.
Sebelumnya, tokoh opoisi yang juga ekonom senior DR. Rizal Ramli memperingatkan Soekarwo untuk tidak melakukan politik curang. Dia mengistilahkan ada politik kartel yang dilakukan cagub petahana untuk membungkam peluang kandidat lain pada ajang Pemilukada Jawa Timur 2013.Tak ragu, Rizal Ramli menyampaikan peringatannya dengan mengirim pesan singkat langsung ke pelaku politik curang tersebut.
"Mas Karwo. Cara-cara Mas Karwo menggunakan uang untuk menggagalkan partai-partai pendukung Khofifah sangat curang dan membahayakan Mas Karwo sendiri. Kami punya bukti-bukti tentang kecurangan Mas Karwo. Cara itu membunuh demokrasi di hulunya, dan meniadakan hak rakyat untuk memilih secara adil. Kami minta Mas Karwo menghentikan cara-cara curang ini. Demi kebaikan Mas Karwo sendiri, dan rasa keadilan. Salam dan Sampai Bertemu. DR. Rizal Ramli," begitu isi pesan singkat yang dikirimkan Rizal Ramli kepada Soekarwo.
Rizal Ramli menyatakan memiliki bukti-bukti sahih yang dapat menunjukkan permainan kotor Waketum DPP Partai Demokrat tersebut. Karenanya dia mendesak Soekarwo untuk segera menghentikan politik kartel menjelang pemilihan Gubernur Jatim.
Rizal Ramli yang di kalangan Nahdiyin akrab disapa Gus Romli ini menegaskan, politik kartel yang dimainkan Soekarwo bertujuan tidak memberi kesempatan kepada calon gubernur dan calon wakil gubernur tertentu. Hal ini dimaksudkan agar dia dapat melenggang tanpa adanya saingan berat. Rizal Ramli memastikan, praktik kartel seperti itu berindikasi politik transaksional.
[dem]
BERITA TERKAIT: