"Kami targetkan hari ini ruas Majenang-batas Jabar dapat dilalui kendaraan lagi," kata Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Wilayah Cilacap, Edy Gunawan, di Cilacap, Sabtu (5/1).
Seperti dilaporkan wartawan
Rakyat Merdeka Online, kemarin, arus lalu lintas di jalur selatan Jateng-Jabar terputus akibat longsor di tiga titik. Longsor menutup seluruh badan jalan lintas utama selatan. Tepatnya, di Warung Batok Cilacap. Material tanah dan puluhan pohon besar tumbang menimpa rumah warga dan masjid. Dua unit truk dan tiga unit motor yang sedang melintas, tertimbun meterial tanah longsor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Kejadian terpantau pada ruas Jalan Raya Panulisan antara pabrik pengolahan kayu PT Warung Batok Industry hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Panulisan. Panjang material longsoran yang menimbun ruas jalan yang berada di dekat perbatasan Jateng-Jabar ini berkisar 100-200 meter.
Menurut Edy Gunawan, hingga Sabtu pagi seluruh material longsoran yang menutup jalur selatan Jateng khususnya di Jalan Raya Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, dapat disingkirkan. Kendati demikian, katanya, ruas jalan tersebut belum dapat dilalui kendaraan karena pihaknya masih harus merapihkan tebing-tebing yang longsor.
Selain itu, sisa material longsoran juga masih menempel di permukaan jalan sehingga harus disemprot air agar tidak licin saat dilalui kendaraan.
"Dengan demikian, arus lalu lintas masih dialihkan melalui jalur alternatif Ciopat-Langgensari-Kota Banjar. Mungkin nanti sore jalur utama ini bisa dilalui kendaraan lagi," katanya.
Disinggung kemungkinan dilakukan pemasangan talud penahan longsor, Edy mengatakan, hal itu tidak diperlukan karena kondisi bukit sudah landai.
"Kalau sudah longsor, berarti kondisinya lebih landai sehingga tidak perlu dipasang talud," katanya.
Bahkan, kata dia, ruas jalan Majenang-batas Jabar direncanakan akan dilapis ulang dan diperlebar pada tahun anggaran 2013-2014.
Sementara itu, arus kendaraan yang melintas di jalan alternatif Ciopat-Langgensari-Kota Banjar pada Sabtu pagi terpantau mengalami kemacetan akibat kondisi jalan yang sempit di beberapa ruas dan adanya pasar tumpah.
Oleh karena itu, sejumlah kendaraan pribadi maupun bus umum dari arah barat memilih memutar lewat jalur Kota Banjar-Kalipucang (Kabupaten Ciamis, Jabar) kemudian menuju jalur lintas selatan-selatan (JLSS) melalui Patimuan (Kabupaten Cilacap) dan Sidareja menuju Karangpucung maupun Jeruklegi.
Dalam upaya menyingkirkan material longsoran tersebut, BPT Bina Marga Wilayah Cilacap mengerahkan tiga unit ekskavator, dua unit "loader", dan tujuh "dump truck". Upaya tersebut juga dibantu dinas/instansi terkait lainnya, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap dan Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy.
[ant/ald]
BERITA TERKAIT: