"Tingkatkan testing dan tracing, terutama di pintu kedatangan luar negeri dan perbatasan wilayah atau daerah yang jadi tujuan mudik," kata anggota Komisi IX DPR RI, Netty Aher Prasetiyani, kepada wartawan, Selasa (18/4).
Pemerintah juga diminta fokus dengan strategi penanganan kasus terhadap kelompok-kelompok yang rentan terpapar varian Arcturus.
"Varian baru ini menyasar kelompok rentan seperti Lansia, anak-anak dan orang yang belum divaksin. Pemerintah perlu memfokuskan strategi penanganan pada kelompok-kelompok itu," katanya.
Tak hanya meningkatkan surveilans, sambung Netty, edukasi dan sosialisasi juga perlu digencarkan, agar masyarakat waspada.
"Jelaskan gejalanya, bagaimana penanganannya, dan cara mencegah penularannya. Jangan sampai masyarakat lengah karena merasa pandemi telah selesai," pungkas Netty.
Seperti diberitakan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendeteksi dua kasus subvarian Omicron XBB.1.16 yang dikenal dengan nama Arcturus.
Gejalanya hampir sama dengan varian lainnya, demam, batuk, pilek, nyeri sendi, sakit kepala, ditambah konjungtivitis (peradangan selaput mata). Dikabarkan, sudah 22 negara melaporkan adanya varian itu.
BERITA TERKAIT: