Anggota Komisi IX DPR RI Netty Aher Prasetiyani mengatakan, pemerintah harus responsif terhadap kasus monkeypox yang kini sudah terdeteksi di Indonesia.
"Langkah cepat dan responsif harus segera diambil untuk menghindari risiko yang lebih buruk," kata Netty kepada wartawan, Rabu (28/8).
Legislator dari Fraksi PKS ini mendorong pemerintah untuk mengikuti protokol Badan Kesehatan Dunia atau WHO dalam menangani monkeypox.
"Misalnya kita terapkan skrining monkeypox di pintu-pintu masuk dari negara-negara terdampak, khususnya tetangga kita seperti Thailand dan Filipina yang sudah mengonfirmasi kasus baru," kata Netty.
Selain itu, promosi penanganan atau kampanye virus cacar monyet harus dilakukan secara masif di fasilitas-fasilitas publik.
"Langkah ini perlu diambil agar masyarakat kita punya pengetahuan terkait Monkeypox, baik gejala, cara penanganan, mau pun pesebarannya di dunia, ASEAN dan Indonesia sendiri," kata Netty.
Menurutnya, pesan akan pentingnya menjaga protokol kesehatan harus sampai ke daerah-daerah.
"Bukan kita ingin menakut-nakuti masyarakat, tapi mencegah lebih baik dari pada mengobati. Terlebih varian clade 1B yang berkembang di Afrika lebih berbahaya dari clade II," demikian Netty.
Saat ini cacar monyet menjadi perhatian publik seiring penetapan status kegawatdaruratan global akibat wabah infeksi virus penyakit ini untuk kedua kalinya oleh WHO.
Di Indonesia terdapat 88 kasus kumulatif sejak ditemukan pada tahun 2022. Sementara itu sepanjang tahun 2024, sudah terdapat 14 kasus monkeypox di Indonesia.
BERITA TERKAIT: