Bahkan saat ini jumlahnya sudah mencapai sekitar 350 orang. Dari jumlah itu sebagian besar tertular melalui hubungan seksual dan jarum suntik.
Tingginya kasus HIV/AIDS di Jakarta Utara mendorong Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat menggelar rapat kerja (Raker) guna mencari solusi terbaik mencegah sekaligus menekan jumlah penderita HIV/AIDS.
"Kami libatkan sedikitnya 50 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) peduli HIV/AIDS. Dengan tujuan bisa menemukan formula untuk mencegah dan menekan penyakit itu," kata Sekretaris KPA HIV/AIDS Jakarta Utara, Atma Sanjaya, dikutip dari
RMOL Jakarta, Rabu (8/6).
Salah satu sasaran dalam Raker ini adalah mendukung terwujudnya percepatan program penanggulangan AIDS menuju Jakarta Bebas Epidemi HIV dan AIDS 2020.
Sementara Plt Walikota Jakarta Utara, Wahyu Haryadi, mengatakan, Jakarta Utara merupakan kota pelabuhan, pariwisata dan budaya. Kondisi itu membuatnya rawan penyebaran HIV/AIDS.
"Kita harus benar-benar menyusun dan membuat program untuk mengantisipasi dan menekan berkembangnya kasus tersebut," katanya.
[ald]
BERITA TERKAIT: