"Menuntut, menjatuhkan pidana kepada terdakwa Kasranik dan terdakwa Agung Pradana dengan pidana mati,” kata jaksa dalam sidang di ruang Cakra 9 PN Medan.
Jaksa, seperti dikutip dari
RMOLSumut, menilai dua warga Langkat, Sumatera Utara itu terbukti membunuh Frederik Pakpahan dengan rencana sebagaimana Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Rencana kejahatan bermula pada 2 April 2025 ketika Kasrak dan Agung Pradana bertemu di sebuah warung kopi dan sepakat mencuri mobil untuk dijadikan kendaraan travel.
Rencana berkembang menjadi aksi kekerasan. Empat hari kemudian, mereka bertemu kembali di Pinang Baris. Kasranik membawa palu dan goni besar, sementara Agung membawa sarung untuk membekap korban.
Agung memesan taksi online indriver menggunakan ponsel Kasranik. Tepat pukul 00.00 WIB, Michael menjemput keduanya dengan Toyota Rush yang dikemudikannya. Saat melintas di Gang Wakaf II, Agung meminta Michael berhenti. Begitu mobil berhenti, Agung menjerat leher korban dari belakang dengan sarung, sementara Kasranik memukul kepala Michael tiga kali dengan palu hingga tak berdaya.
Keduanya kemudian membawa mobil ke arah Gebang. Sekitar pukul 03.00 WIB, tubuh Michael yang sudah dibungkus goni dibuang ke aliran air menuju laut. Setelah itu, mereka menuju rumah adik Kasranik di Kuala Gumit untuk membersihkan mobil dan menyembunyikan barang-barang milik korban. Pelarian keduanya berakhir pada 9 April 2025 setelah ditangkap Polrestabes Medan.
BERITA TERKAIT: