Pengakuan itu disampaikan langsung Donny saat bersaksi di sidang kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan dengan terdakwa Hasto Kristiyanto selaku Sekjen DPP PDIP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 24 April 2025.
Donny mengaku, dirinya menerima pesan WhatsApp dari Saeful Bahri yang juga kader PDIP untuk bertemu dengan Harun dan fundernya.
"Saya jam 1, ada nanti di percakapan WA itu lengkap, jam 1 Saeful minta, saya bilang suratnya belum selesai. Karena kan pentingnya itu, kemudian jam 4 sore setelah 3 jam kemudian saya telepon Saeful. Saeful telepon saya, saya lupa, tapi intinya sudah lah ke sini saja, tolong jelaskan sama funder ini. Langkah-langkah hukumnya bisa apa nggak, itu dulu nih," kata Donny.
Donny pun bergegas menuju restoran di Hotel Kraton. Di sana, sudah ada Saeful Bahri dan 4 orang yang disebutnya sebagai funder Harun Masiku.
"Di situ sudah ada Saeful dengan 4 atau 3 orang, saya lupa, yang jelas satu perempuan. Yang mungkin itu disebut fundernya Harun, mungkin," tutur Donny.
Mereka, kata Donny, menanyakan dua hal kepada dirinya, yakni kemungkinan Harun Masiku menjadi anggota DPR dan kapan hal tersebut dapat terwujud.
"Saya jawab apa adanya, sesuai dengan kajian saya. Kemudian yang kedua saya jawab, tentang berapa lamanya ya tergantung kapan KPU mau rapat pleno. Tidak ada satu pun yang kenal. Tapi kalau dari kata Harun dan funder, kayaknya emang pendana Harun. Mungkin orangnya Harun yang punya duit," pungkas Donny.
BERITA TERKAIT: