Desakan itu disampaikan langsung PP Himmah saat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kejagung, Jakarta pada Selasa, 11 Maret 2025.
Dalam orasinya, Koordinator Aksi PP Himmah, Sahala Pohan mengatakan, pihaknya mendesak Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk berani menangkap dan memeriksa Riza Chalid hingga Thohir Bersaudara yakni Erick Thohir selaku Menteri BUMN dan kakaknya, Boy Thohir yang diduga sebagai aktor intelektual kasus mega korupsi minyak.
"Kasus ini tercatat super korup sepanjang sejarah. Selain terkorup, kasus ini juga menyangkut kepercayaan publik kepada perusahaan BUMN Pertamina, jangan hanya berhenti di tingkat Direktur Subholding, tangkap dan periksa menteri hingga mafia migas," kata Sahala.
Menurut Sahala, Kejagung harus membuka fakta sehingga menemukan titik terang konspirasi jahat atas kasus tersebut.
"Kami menilai ada 'Bos Besar' yang mengendalikan konspirasi jahat, tidak menutup kemungkinan melibatkan Riza Chalid, Menteri BUMN Erick Thohir dan kakaknya Boy Thohir atau Garibaldi Thohir. Tangkap, periksa dan tersangkakan Menteri BUMN dan diduga mafia minyak Riza Chalid dan Boy Thohir," tegas Sahala.
Di samping itu, Ketua Umum PP Himmah, Abdul Razak Nasution juga mendesak Jaksa Agung untuk melakukan pemeriksaan kepada Riza Chalid, Erick Thohir serta Boy Thohir.
Menurut Razak, skandal mega korupsi tersebut tidak terlepas dari siklus menteri BUMN hingga pengusaha atau mafia minyak.
"Komitmen Erick selama ini 'Bersih-Bersih BUMN' hanya isapan jempol, terbukti hari ini BUMN memecahkan rekor korupsi terbanyak sepanjang sejarah, periksa dan pecat Erick Thohir," tegas Razak.
Menurut Razak, patut diduga selama ini Menteri Erick mengetahui permainan kotor terkait minyak, disinyalir membiarkan dan terindikasi menerima aliran dana.
"Menteri Erick jangan seolah jadi pahlawan, ingin memberantas korupsi di Pertamina, pastinya 5 tahun selama menjabat kerjanya apa? Jangan-jangan adanya keterlibatan serta aliran dana kepada Erick dan kakaknya Boy Thohir," tandasnya.
BERITA TERKAIT: