Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto membenarkan bahwa hari ini, Rabu 19 Februari 2025, tim penyidik mengagendakan pemeriksaan terhadap Mbak Ita dan Alwin Basri sebagai tersangka di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Benar, tersangka HG dan AB dipanggil sebagai tersangka hari ini," kata Tessa kepada wartawan, Rabu pagi, 19 Februari 2025.
Panggilan hari ini merupakan panggilan yang kelima setelah Mbak Ita dan suaminya itu mangkir sebanyak 4 kali dengan berbagai alasan. Alasan terakhir, Mbak Ita mendadak sakit dan dirawat di rumah sakit.
Pada Jumat 17 Januari 2025, tim penyidik resmi menahan 2 tersangka lainnya, yakni Martono (M) selaku Ketua Gapensi Kota Semarang, dan P Rachmat Utama Djangkar (PRUD) selaku Direktur PT Deka Sari Perkasa.
Penahanan terhadap tersangka Martono terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi bersama-sama dengan tersangka Mbak Ita, dan tersangka Alwin Basri (AB) selaku suami Mbak Ita yang juga Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah dari PDIP periode 2019-2024.
Sedangkan penahanan tersangka Rachmat Utama Djangkar terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara terkait pengadaan meja dan kursi fabrikasi sekolah dasar di Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Dalam perkaranya, sejak 17-25 Juli 2024, tim penyidik telah melakukan penggeledahan di berbagai tempat di Kota Semarang, Kudus, dan Salatiga. Tempat-tempat yang digeledah, yakni 10 rumah pribadi, 46 kantor dinas atau OPD Pemkot Semarang, kantor DPRD Jawa Tengah, 7 kantor perusahaan swasta, dan 2 kantor pihak lainnya.
BERITA TERKAIT: