"Informasi yang kami dapatkan dari penyidik, ditemukan dan disita dokumen serta barang bukti elektronik," kata Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis sore, 23 Januari 2025.
Namun demikian, Tessa mengaku belum mengetahui barang bukti elektronik apa, serta dokumen yang disita tim penyidik dari rumah Djan Faridz.
"Sampai dengan saat ini masih belum ada informasi tambahan. Apakah bentuknya hard disk, laptop, HP, itu belum terkonfirmasi penyidik kepada saya," pungkas Tessa.
Penggeledahan rumah Djan Faridz itu berkaitan dengan perkara dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Fraksi PDIP periode 2019-2024 dengan tersangka buronan Harun Masiku.
Pada Selasa, 24 Desember 2024, KPK secara resmi mengumumkan 2 orang tersangka baru dalam kasus yang menjerat buronan Harun Masiku selaku mantan Caleg PDIP, kader PDIP Saeful Bahri, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, dan mantan Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina.
Yaitu Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, dan Donny Tri Istiqomah selaku orang kepercayaan Hasto. Keduanya disebut sebagai pihak pemberi suap kepada Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio F.
Hasto juga ditetapkan sebagai tersangka terkait perintangan penyidikan kasus Harun Masiku.
Saat ini KPK sudah mencegah Hasto dan mantan Menteri Hukum dan HAM yang juga Ketua DPP PDIP, Yasonna Hamonangan Laoly, bepergian ke luar negeri selama 6 bulan sejak Selasa, 24 Desember 2024.
BERITA TERKAIT: