Belakangan, disebut-sebut orang tua terduga pelaku merupakan pejabat, bahkan mengarah ke ketua umum salah satu partai politik.
"Kami belum dapat informasi itu. Nanti saya coba cek kepada manajemen," kata Kuasa hukum Binus, Otto Hasibuan kepada wartawan, Sabtu (14/9).
Isu ini pertama kali dilontarkan oleh kuasa hukum RE, Agustinus Nahak.
"Si siswa-siswa ini yang menyatakan diri langsung, memperkenalkan bahwa bapak saya adalah ketua partai, bapak saya adalah pejabat. Bukan dia (korban) yang ngarang, bukan," ujar Agustinus kepada wartawan.
Sebaliknya, RE tidak bisa berbuat banyak karena merupakan siswa baru di sana. Itu sebabnya, dugaan perundungan dilakukan para siswa lama dengan meminta RE melayaninya.
"Karena anak korban anak baru di sana, sehingga ketika mereka memperkenalkan diri sebagai anak-anak orang hebat itu, anak korban diminta untuk melayani mereka. Justru karena dia tidak mau dan tidak ikut, akhirnya kejadian ini terjadi," beber Agustinus.
Di sisi lain, Binus School Simprug membantah adanya perundungan yang terjadi antar siswa.
BERITA TERKAIT: