Jurubicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan, tim penyidik sedang meminta perhitungan kerugian keuangan negara dari pihak eksternal.
"Kita sedang meminta perhitungan audit kerugian negara dari pihak eksternal," kata Tessa seperti dikutip
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu (4/8).
Tessa mengaku belum mendapatkan informasi terkait perhitungan kotor terkait dugaan kerugian keuangan negara dan uang yang dinikmati Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR) alias Mbak Ita dalam perkara ini.
"Terkait mengenai masalah kerugian negara ya, Pasal 2, Pasal 3-nya, jadi sementara masih berproses, harapan kita tidak terlalu lama, sehingga teman-teman jurnalis juga bisa mendapatkan update-nya nanti. Nanti saya update lagi untuk pastinya ya, BPK atau BPKP," pungkas Tessa.
Sebelumnya, Mbak Ita dan suaminya, Alwin Basri (AB) selaku Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah dari PDIP telah diperiksa penyidik KPK.
Di mana, Mbak Ita baru sekali diperiksa sebagai saksi pada Kamis (1/8). Sedangkan Alwin Basri sudah dua kali diperiksa, pertama sebagai saksi pada Selasa (30/7), dan yang kedua sebagai tersangka pada Kamis (1/8).
Selain itu, penyidik juga sudah memeriksa 2 tersangka lainnya, yakni Martono (MTN) selaku Ketua Gapensi Kota Semarang yang juga Direktur PT Chimarder777 sekaligus PT Rama Sukses Mandiri, dan P Rachmat Utama Djangkar (RPUD) selaku Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa.
Keduanya juga sudah diperiksa sebanyak 2 kali, pertama sebagai saksi pada Rabu (31/7), dan kedua sebagai tersangka pada Jumat (2/8).
BERITA TERKAIT: