Namun, Dedy membantah ada satu mahasiswa titipan di jalur Seleksi Masuk Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) yang merupakan keponakan Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana.
"Itu bukan (titipan) Bu Walikota, tapi dari Aryanto yang sebelumnya tim sukses walikota saat pencalonan. Nitip anak kandungnya lewat jalur mandiri. Kami hanya meneruskan ke panitia penerimaan, tidak ada janji apapun terkait kelulusan," jelas Dedy, dikutip
Kantor Berita RMOLLampung, Rabu (25/1).
Dedy memastikan tak ada transaksi apapun dalam titipan itu, termasuk menjanjikan akan diloloskan. Soal lolos atau tidaknya tetap bergantung pada hasil tes dan ketersediaan kuota.
"Tertulisnya bukan nama Eva, tapi Walikota Bandar Lampung. Tertulisnya saja walikota karena beliau timses walikota, untuk memudahkan saja," tutur Dosen Administrasi Negara itu.
Nama Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana muncul saat hakim Efiyanto dalam sidang tiga terdakwa suap PMB Unila, yakni mantan Rektor Karomani, Ketua Senat Unila Muhammad Basri, dan Warek I Bidang Akademik Heryandi, menanyakan daftar 51 mahasiswa titipan kepada Dekan FISIP, Ida Nurhaida.
Hakim Efiyanto menanyakan nama Eva Diana yang masuk dalam daftar 51 mahasiswa titipan jalur Mandiri Unila. Ida kemudian mengkonfirmasi bukan Diana, melainkan Eva Dwiana.
Namun, nama tersebut tidak menitipkan mahasiswa lewat dirinya, melainkan lewat Wakil Dekan I Bidang Akademik Dedy Hermawan.
Menurut Ida, titip menitip di lingkungan kampus sudah terjadi sejak dirinya menjadi Dekan FISIP tahun 2020 akhir. Mahasiswa titipan itu sepengetahuannya adalah anak relasi dari civitas akademika Unila.
"Saya tidak memastikan siapa saja yang lulus, mereka hanya menitip, kami kumpulkan ke Wadek I dan diteruskan ke panitia PMB. Saya tidak menerima uang, hadiah, atau lainnya," kata Ida, di Pengadilan Negeri Tanjungkarang.
BERITA TERKAIT: