Ditanya Soal Dana Operasional Dari PDIP, Agustiani Tio: Untuk Saya Biasanya Ada

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 09 April 2020, 21:31 WIB
Ditanya Soal Dana Operasional Dari PDIP, Agustiani Tio: Untuk Saya Biasanya Ada
PDI Perjuangan/Net
rmol news logo Majelis Hakim persidangan terdakwa Saeful Bahri mengaku heran dengan dana operasional yang sering disebut saksi Agustiani Tio Fridelina yang merupakan kader PDI Perjuangan.

Hakim Ketua Panji Surono awalnya mempertanyakan sumber uang yang diterima Agustiani untuk diserahkan ke Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

"Untuk sumber dana yang saudara terima yang Rp 200 (juta) dan Rp 400 (juta) apakah tahu darimana itu?," tanya Hakim Ketua Panji Surono saat persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (9/4).

Agustiani Tio pun menjabat tidak mengetahui sumber dana tersebut.

Selain itu, Hakim Ketua Panji pun melanjutkan pertanyaan yang membuatnya heran atas dana operasional yang sering disebutkan Agustiani selama persidangan berlangsung.

"Sesuai dengan tugas dan wewenang saudara, dan ini juga untuk para saksi dan terdakwa ya, apakah di dalam hal untuk melakukan hal ini semua yang tadi diterangkan itu ada harus diwajibkan ada uang operasional? Ya pokoknya operasional itu apakah wajib ada?," tanya Hakim Ketua.

"Kalau untuk saya biasanya ada Yang Mulia," jawab Agustiani.

Bahkan, Hakim Ketua pun mempertanyakan apakah ada aturannya dana operasional tersebut di tubuh PDIP.

"Kalau aturannya sih gak ada, tapi biasanya begitu, kebiasaan yang berlaku begitu," ungkap Agustiani.

"Itu kebiasaan yang tidak ada dasarnya ya?," sambung Hakim Ketua yang dijawab iya oleh Agustiani.

"Karena tidak ada yang ngatur begitu ya?," pungkas Hakim Ketua dan dibenarkan Agustiani.

Seperti diketahui, Agustiani selalu menyebutkan adanya dana operasional dari DPP PDIP selama persidangan.

Misalnya, usai mengirimkan sebuah dokumen foto surat DPP PDIP dan Putusan MA dari Saeful Bahri ke Wahyu Setiawan, Saeful Bahri mengucapkan kata "Piro?".

Pertanyaan dari Saeful pun dianggap Agustiani sebagai pertanyaan dana operasional yang dibutuhkan.

"Kemudian dia (Wahyu) respon, responnya itu kemudian saya forward lagi kepada terdakwa (Saeful) kemudian terdakwa bertanya ke saya, piro? operasional Katanya gitu. Asumsi saya ketika itu adalah itu yang dikatakan adalah operasional saya dengan saudara Saeful, makanya saya mengatakan seperti yang mas bilang cepek 100," beber Agustiani.

Jaksa pun mempertanyakan maksud kata "piro?" yang disampaikan oleh Saeful ke Agustiani. Agustiani pun menganggap untuk biaya operasional dirinya dengan Saeful.

"Kalau pengertian saya itu adalah piro itu biaya operasional saya dengan saudara terdakwa. Makanya saya mengatakan saya menjawab, seperti yang mas sudah sampaikan sebelumnya cepek atau 100. Jadi asumsinya 50 buat saudara terdakwa 50 di saya. Karena kan kalau DPP biasanya kalau menugaskan kita itu dikasih biaya operasional walupun biasanya gak sebesar itu sih," katanya yang disambut ketawa kecil. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA