"Ada 29 pertanyaan yang diajukan oleh penyidik," ujar Billy, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (5/11).
Dalam pemeriksaan itu Billy mengakui sudah mengenal Bupati Bekasi non aktif, Neneng Hasanah Yasin. Bahkan, dia sudah dua kali bertemu dengan Neneng.
Hanya saja, Billy menyebut pertemuan di rumah Neneng tidak membahas soal Meikarta. Keterangan Billy serupa dengan pernyataan James Riady ketika diperiksa penyidik KPK. Bertemu karena Neneng baru melahirkan.
Baca:
Neneng Baru Melahirkan "Bicara yang umum bicara biasa. Tidak ada bicara bisnis tidak ada bicara apa-apa yang lain apalagi soal uang," tukasnya.
Hingga saat ini, KPK telah menangkap dan menetapkan sembilan orang sebagai tersangka dugaan suap perizinan Meikarta yang terdiri dari unsur pejabat dan PNS di Bekasi, serta pihak swasta sebagai tersangka.
Mereka adalah Bupati Neneng Hasanah, Kepala Dinas PUPR Jamaludin, Kepala Dinas Damkar Sahat ‎MBJ Nahar, Kepala Dinas DPMPTSP Dewi Tisnawati dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Neneng Rahmi.
Adapun dari pihak swasta adalah Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, konsultan Lippo Group Taryadi dan Fitra Djaja Purnama, serta pegawai Lippo Group Henry Jasmen.
[lov]
BERITA TERKAIT: