Aktivis Pemuda Masjid Al-Azhar, Muhammad Akbar Satrio menyatakan pihaknya melihat aksi ini dapat mengusik kedamaian di negeri ini. Sebab, di dunia maya saja, beragam tafsir soal kejadian tersebut malah membuat suasana semakin panas.
"Kami mengecam tindakan berlebihan oleh oknum yang membakar bendera serta ikat kepala bertuliskan kalimat tauhid di Limbangan, Garut, Jawa Barat," tegasnya dalam konferensi pers di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/10).
Ditekankannya, aksi tersebut justru memicu dinamika negatif yang akan merugikan umat Islam sendiri. Untuk meminimalisir hal itu, pihaknya meminta para pelaku meminta maaf atas kekhilafan yang mereka lakukan.
"Oknum serta organisasi yang melakukan pembakaran bendera tersebut perlu dengan segera meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam atas kejadian tersebut," desaknya.
Hadir dalam konferensi pers tersebut beberapa pengurus organisasi pemuda dan remaja masjid.
[lov]
BERITA TERKAIT: