"Saya sudah perintahkan Kapolda siapapun yang melakukan pembakaran hutan, tangkap," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, di Mataram Lombok, kemarin.
Hingga saat ini, kata dia, pihak Kepolisian setempat sudah lengÂkap beberapa orang yang terkait dengan pembakaran hutan. Hal itu dilakukan untuk menciptakan efek jera.
Namun bila kebakaran hutan telah terjadi, Kapolri memasÂtikan harus ada respon cepat berbagai pihak termasuk anggota kepolisian untuk besama-sama melakukan pemadaman. Pemadaman ini juga sudah dilakukan macam-macam muÂlai dengan water boombing, kemudian pemadaman secara manual dengan pembentukan tim-tim kecil.
"Tapi kemarin Pak Panglima TNI melakukan hujan buatan ya dengan BNPB ini berhasil sehingga kemarin itu saya mendaÂpat laporan hujan lebat. Upaya ini terus dilakukan terutama di Kalimantan Barat, Sumsel, dan Jambi," kata Kapolri.
Tito menambahkan, dengan keterlibatan seluruh unsur TNI/Polri, dia optimistis mampu mencegah terjadinya bencana asap saat Asian Games di Palembang.
Upaya pencegahan prefenÂtif juga telah dilakukan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakuÂkan pembakaran untuk memÂbuka lahan.
"Kapolda dan Kapolres sudah saya instruksikan, siapapun yang melakukan (pembakaran) segera proses sesuai hukum. Ini upaya sebagai efek jera," jelas Tito.
Panglima TNI Marsekal Hadi Djahjanto mengintruksikan seluÂruh pasukan TNI dan Polri yang dilibatkan dalam tim penangÂgulangan kebakaran hutan dan lahan untuk tidak pulang selama api masih terlihat.
Hadi menjelaskan, sejauh ini di wilayah Sumatera Selatan, terdapat 55 desa yang disiagakan untuk mencegah kebakaran.
Di desa tersebut, seluruh personel telah diturunkan dan tak diizinkan pulang untuk mengidenÂtifikasi titik api ketika muncul.
"Ada 55 desa sudah kita tempatkan pasukan TNI/Polri. Mereka tidur disana dengan masyarakat dan terus memantau terjadinya kebakaran," ujar Hadi.
Sementara Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2018, turun sigÂnifikan dari tahun sebelumnya.
"Yang jelas bahwa kebakaran hutan itu turun lebih dari 85 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, kebaÂkaran hutan ini menurun karena sistem penegakan hukum, pengawasan di lapangan, serta keluarnya Perpres mengenai kebakaran hutan dan lahan.
"Saya kira cukup tegas sekali. Pembentukan Badan Restorasi Gambut juga arahnya ke sana semua. Saya kira kita sudah berupaya sangat serius dalam mengaÂtasi kebakaran hutan dan lahan," kata Jokowi. ***
BERITA TERKAIT: